Selasa, 08 November 2016

Virus


VIRUS

            Pernahkan Anda terkena flu? Flu atau influenza biasanya muncul ketika udara dingin dan musim hujan. Tahukah Anda penyebab penyakit ini? Penyakit ini disebabkan oleh virus. Seorang dapat dengan mudah tertular flu hanya dengan berkomunikasi langsung dengan penderita. Hal ini dikarenakan virus flu dapat menyebar melalui udara. Lalu, tahukah Anda yang dimaksud dengan virus? Apakah virus termasuk makhluk hidup sebagaimana manusia, hewan dan tumbuhan? Bagaimana struktur virus itu? Apakah semua virus merugikan bagi manusia? Untuk menjawab pertanyaan tersebut mari kita pelajari materi berikut dengan seksama.

A. Struktur Virus
1.   Ciri-Ciri Virus
a.    Tidak berbentuk sel karena tidak mempunyai protoplasma, dinding sel, sitoplasma dan nukleus.
b.    Dapat digolongkan sebagai benda mati karena dapat dikristalkan dan tidak mempunyai protoplasma.
c.    Dapat digolongkan benda hidup karena memiliki kemampuan metabolisme, reproduksi dan memiliki asam nukleat.
d.   Hanya dapat berkembang biak di dalam sel atau jaringan yang hidup.
e.    Organisme subrenik hanya dapat dilhat dengan mikroskop elektron.
f.     Virus berasal dari bahasa Latin venom artinya cairan beracun.
g.    Bersifat parasit.
2.   Ukuran dan Bentuk Virus
a.    25-300 nm
b.    Paling kecil virus polio. Paling besar virus TMV
c.    Bulat                  : Virus influenza, & HIV
d.   Oval                   : Virus rabies
e.    Batang               : Virus TMV
f.     Polihedral          : Adenovirus
g.    Huruf T              : Bakteriofage
3.     Struktur Virus
a.    Bagian pusat mengandung AND atau ARN dikelilingi oleh selubung atau caspid dari protein.
b.    Caspid dibangun oleh beribu-ribu molekul protein.
c.    Kapsomer (capsomere) mempunyai bentuk bermacam-macam, seperti prisma, heksagonal, pentagonal
d.   Bukan berupa sel (aseluler), berupa partikel yang disebut virion
e.    Asam nukleat : Molekul pembawa informasi genetika. DNA saja/RNA saja
f.     Selubung protein (kapsid) : Pembungkus asam nukleat, tersusun dari subunit protein yang disebut kapsomer
g.    Memberi bentuk virus
h.    Virus kompeks : Memiliki bagian kepala dan ekor. Contoh : Bakteriofage
i.      Gabungan dari asam nukleat dan kapsid disebut nukleokapsid
4.    Habitat
a.    Bakteri
b.    Mikroorganisme
c.    Eukariot (seperti protozoa dan khamir)
d.   Tumbuhan : Masuk melalui perantara serangga (vektor)
e.    Hewan/manusia : Masuk melalui makanan, minuman, udara, darah, luka, atau gigitan

B. Mekanisme Reproduksi Virus
          Virus hanya bisa berkembang biak di dalam sel hidup. Oleh karena itu, virus harus menginfeksi bakteri, tumbuhan, maupun hewan agar bisa bereproduksi. Virus bakretiofag (fag) menginfeksi sel bakteri melalui dua macam cara, yaitu secara litik (lisis) dan lisogenik
1.    Infeksi Secara Litik
       Pada infeksi secara litik, virus akan berlangsung menghancurkan sel bakteri setelah melakukan reproduksi. Infeksi secara litik melalui fase-fase berikut ini :
a.    Fase Adsorbsi dan Injeksi
     Fase adsorbsi adalah fase dimana fag menempel pada dinding sel bakteri menggunakan ekornya. Daerah di mana fag menempel pada dinding sel disebut daerah reseptor, di mana fag jenis lain tidak dapat menempel di daerah tersebut. Setelah menempel, fag akan mengeluarkan enzim lisozim yang berfungsi untuk melubangi (menghidrolisis) dinding sel bakteri. Kemudian fag memulai fase infeksi dengan menyuntikkan isi fag (DNA) ke dalam sel bakteri.
b.   Fase Replikasi (Sintesis) dan Perakitan
     DNA fag mengadakan replikasi mengguankan bahan dari DNA bakteri. Fase ini menghasilkan komponen-komponen virus yang kemudian dirakit menjadi fag utuh melalui fase perakitan.
c.    Fase Lisis (Pembebasan)
     Pada fase ini, sel bakteri akan pecah dan mengeluarkan ratusan fag baru yang akan menginfeksi bakteri lain.
          Keseluruhan fase litik memakan waktu 20-30 menit dan menghasilkan lebih dari 100 kali lipat jumlah fag yang masuk ke dalam sel bakteri.

2.    Infeksi secara Lisogenik
       Pada infeksi secara lisogenik, DNA virus akan berintegrasi (bergabung) dengan DNA bakteri. Jika bakteri membelah, virus juga akan ikut membelah. Dalam siklus ini, virus biasanya tidak membunuh sel inangnya. Infeksi secara lisogenik melalui tahap-tahap berikut.
a.    Fase Adsobsi dan Injeksi
     Tahap ini hampir sama dengan tahap pertama siklus litik, dimana fag melakukan penetrasi dan memasukkan DNA-nya ke dalam tubuh bakteri.
b.   Fase Penggabungan
     Pada fase ini DNA fag akan bergabung dengan DNA bakteri membentuk DNA profag. Selama tahap ini, DNA fag dijaga agar tetap tidak aktif oleh protein reseptor virus.
c.    Fase Pembelahan
     Pada fase ini jika bakteri membelah diri, profag akan ikut membelah sehingga dua sel anakan juga akan mengandung profag.
       Infeksi secara lisogenik dapat berakhir menjadi diklus litik (fase sintesis, perakitan dan lisis). Apabila keadaan lingkungan tidak menguntungkan, profag membentuk virus-virus baru dan keluar dari sel inang.

  • Reproduksi
1.    Tahap pelekatan                      : Saat partikel virus (virion) melekat pada sel yang diinfeksi. Tempat pelekatan disebut reseptor.
2.    Tahap penetrasi                       : Tahap materi genetik virus masuk ke dalam sitoplasma sel inang.
3.    Tahap replikasi dan sintesis     : Tahap terjadinya perbanyakan partikel virus di dalam sel inang. Sel inang akan dikendalikan sehingga sel dapat membuat komponen virus.
4.    Tahap pematangan                  : Penyusunan asam nukleat dan protein menjadi partikel virus yang utuh.
5.    Tahap pelepasan                      : Tahap partikel virus keluar dari sel inang dengan memecahkan sel tersebut.
6.    Siklus litik                               : Tahapnya seperti diatas, pematangan berlangsung cepat kemudian memecahkan sel tersebut hingga sel inang mati (lisis).
7.    Siklus lisogenik                       : DNA/RNA virus yang disisipkan pada kromosom sel inang akan mengadakan replikasi secara terus-menerus. Menghasilkan banyak sel anakan yang terinfeksi.

C. Klasifikasi
a.    Menggunakan sistem ICTV (International Committee on Taxonomy of Viruses)
b.    3 tingkat takson :
                   i.      famili diakhiri viridae,
                 ii.      genus diakhiri virus,
               iii.      spesies menggunakan bahasa Inggris dan diakhiri virus 
c.    Virus bakteri : Bakteriofage/fage, mengandung DNA
d.   Virus mikroorganisme eukariotik : Mengandung RNA, contoh : Mycovirus
e.    Virus tumbuhan : Mengandung RNA, contoh : TMV
f.     Virus hewan : Mengandung RNA/DNA, contoh : Virus penyakit mulut dan kaki pada sapi

D.       Virus yang Merugikan
a.    Virus yang menyebabkan penyakit pada manusia
  Influenza virus dan Orthomyxovirus   : Menyebabkan penyaki flu
  Human immunodeficiency virus (HIV) : Penyebab AIDS, menyerang sel-sel darah putih jenis limfosit B
  Hepatitis delta virus    : Penyakit hepatitis B
  Paramyxovirus            : Penyakit campak
  Herpesvirus varicella  : Penyakit cacar air
  Corona                        : Penyakit SARS (Severe Accute Respirtaory Syndroms)
  Virus Cikungunya       : Penyakit cikungunya
  Virus Onkogen            : Penyakit kanker
  Tegovirus (flavovirus): Penyakit demam berdarah
  Ebola virus                  : Penyakit ebola
  Measles virus               : Penyakit cacar
  Polio virus                   : Penyakit polio
  Herpes simplex virus   : Penyakit herpes
  Mumps virus                : Penyakit gondong
  Human papollomavirus          : Penyebab kutil pada kulit

b.    Virus yang menyebabkan penyakit pada hewan
  Rous sarcoma Virus (RSV)    : Penyebab tumor pada ayam
  Bovine papillomavirus            : Penyebab tumor pada sapi
  Virus Influenza tipe H5N1     : Penyebab flu burung
  Virus penyakit mulut dan kaki pada sapi
  Virus penyakit tetelo pada ayam (Newcastle disease)
  Rabies virus                 : Penyebab rabies pada anjing, monyet, kucing dan manusia

c.    Virus yang menyebabkan penyakit pada tumbuhan 
  Tobacco mosaic virus (TMV) : Penyakit mosaik pada tembakau
  Citrus leprosis virus (CiLV)    : Penyebab penyakit pada jeruk
  Virus tungro                            : Penyakit pada tanaman padi
  Virus yang menyerang tanaman hias

E. Virus yang Menguntungkan
          Virus yang memberi manfaat : Bidang rekayasa genetika karena dapat digunakan untuk kloning gen (produksi DNA secara identik). Contoh : Mengendalikan pertumbuhan serangga, terapi gen manusia.
a.    Pembuatan Vaksin
       Vaksin digunakan manusia untuk memperoleh kekebalan tubuh atau antibody. Vaksin merupakan bibit penyakit yang telah dilemahkan dan apabila menyerang manusia tidak berbahaya lagi, contohnya vaksin cacar, polio dan campak.
b.    Pembuatan Antitoksin
       Dengan menggabungan sifat-sifat DNA yang menguntungkan antara virus dan gen lain sehingga sifat yang menguntungkan tersebut akan dimiliki oleh bakteri yang diinfeksi.
c.    Pembuatan Insulin
       Virus penyebab kanker dapat dicangkokkan bersama gen-gen penghasil insulin atau zat lain ke bakteri sehinggga bakteri tersebut berbiak dengan cepat sekaligus memproduksi insulin atau zat lain.
d.   Antibacterial
       Dapat menghancurkan bakteri-bakteri yang  mengganggu, misalnya bakteri pengganggu pada produk makanan yang diawetkan.

F. Pencegahan Virus
          Pencegahan terhadap virus : Pemberian vaksin. Vaksin adalah suatu zat yang mengandung mikroorganisme patogen yang sudah dilemahkan, memberikan kekebalan secara pasif. Contoh :
a.    OPV (Oral polio vaccine) : Vaksin polio
b.    Vaksin rabies
c.    Vaksin hepatitis B
d.   Vaksin influenza
e.    Vaksin cacar
f.     Vaksin MMR (Measles, Mumps, Rubella) untuk cacar, gondong dan campak

Tidak ada komentar:

Posting Komentar