Selasa, 08 November 2016

Jamur (Fungi)


FUNGI (JAMUR)

A.Ciri-Ciri Jamur (fungi)
          Dalam sistem klasifikasi modern, jamur dipisahkan dengan tumbuhan dan dimasukkan ke dalam kingdom tersendiri, yaitu Kingdom Fungi. Alasannya sebagai berikut :
1.      Jamur tidak bisa berfotosintesis sehingga hidupnya saprofit atau parasit.
2.      Struktur dinding sel jamur tersusun atas zat kitin, sedangkan dinding sel tumbuhan tersusun atas zat selulosa.
3.      Jamur tidak memiliki batang, daun, dan akar sejati sehingga tubuhnya disebut dengan talus.
4.      Jamur tidak memiliki pembuluh pengangkutan
          Fungi juga tidak dapat digolongkan sebagai hewan sebab berdinding sel dan tidak memiliki alat gerak. Fungsi memiliki ciri-ciri umum sebagai berikut :
1.      Berupa organisme uniseluler (khamir) maupun muliseluler (kapang dan jamur sejati).
2.      Bersifat eukariotik.
3.      Memiliki dinding sel dari zat kitin.
4.      Tidak memiliki klorofil.
5.      Habitat di darat, air dan pada makhluk hidup lain dalam simbiosis parasitisme maupun mutualisme. Umumnya hidup di tempat lembab.
6.      Bersifat heterotrof dan mengambil makanannya secara sbsorbsi.
7.      Cara hidupnya saprofit, parasit, dan bersimbiosis mutualisme (contohnya pada lumut kerak dan mikoriza).
8.      Pada fungi bersel banyak struktur tubuhnya tersusun atas benang-benang halus yang disebut hifa yang akan membentuk jaringan yang disebut miselium, yang selanjutnya akan membentuk tubuh buah (talus).
Ciri jamur secara umum :
1.         Eukariotik yang memiliki dinding sel
2.         Tidak memiliki klorofil
3.         Makanannya berupa bahan organik yang diperoleh dari lingkungannya, baik dari mahkluk hidup lain atau dari sisa mahkluk hidup
4.         Dinding sel tersusun dari kitin
5.         Beberapa memiliki zat warna, seperti Amanita muscaria
6.         Jamur multiseluler memiliki sel-sel memanjang berupa benang-benang (hifa)
7.         Hifa pada jenis jamur tertentu memiliki sekat antar-sel yang disebut septum
8.         Hifa tanpa sekat : Hifa senositik
9.         Hifa jamur bercabang-cabang dan berjalin membentuk miselium
10.     Miselium vegetatif : Menyerap makanan
11.     Miselium generatif : Alat reproduksi, menghasilkan spora
12.     Melakukan pencernaan secara ekstraseluler atau di luar tubuh jamur
13.     Bersifat heterotrof
            Hifa pada fungi dibedakan menjadi dua macam berdasarkan ada tidaknya septa (sekat) di antara sel-selnya, yaitu koenositik dan senositik.
1.      Koenositik, yaitu hifa yang memiliki sekat sehingga sel-selnya terlihat jelas memiliki satu inti sel.
2.      Senositik, yaitu hifa yang tidak memiliki sekat sehingga seakan-akan memiliki banyak inti sel (multinukleat).
            Hifa pada jamur parasit umumnya bermodifikasi menjadi hausorium yang berfungsi untuk menyerap makanan dari inang yang ditumpanginya. Reproduksi fungi terjadi secara seksual maupun aseksual.
1.       Reproduksi Aseksual
a.    Bertunas (budding), terjadi pada fungi ber sel satu, conothnya khamir Saccharomyces cereviseae.
b.    Pemutusan benang hifa (fragmentasi miselium) pada jamur uniseluler. Di mana hifa yang putus bisa tumbuh menjadi individu baru.
c.    Pembentukan spora aseksual (spora vegetatif) pada jamur multiseluler. Yaitu, zoospora yang bersifat motil (dapat bergerak) dan konidia yang bersifat nonmotil (tidak dapat bergerak). Spora aseksual berupa :
Sporangiospora : Dihasilkan dari pembelahan mitosis sel dalam kotak spora (sporangium) yang terdapat pada ujung sporangiofor (struktur yang mendudukung sporangiofor).
 Konidiospora : Dihasilkan dari pembelahan mitosis sel pada ujung konidiofor (penudukung konidia).
2.       Reproduksi seksual
     Pembentukan spora seksual yang dihasilkan secara singami (penyatuan sel/hifa yang berbeda jenis). Reproduksi generative pada fungi terjadi secara konjugasi dan pembentukan spora seksual yang meliputi zigospora, askospora dan basidiospora.

B.Klasifikasi Jamur
          Jamur diklasifikasikan berdasarkan struktur tubuh dan cara reproduksinya menjadi Zigosmycotina, Ascomycotina, Basidiomycotyna dan Deuteromycotina.
1.    Zigomycotina
       Fungi yang termasuk Zigomycotina menghasilkan spora istirahat berdinding tebal yang disebut zigospora. Anggota Zigomycotina memiliki hifa senositik. Contonya Rhizopus oryzae dan Rhizopus oligosporus yang berperan dalam pembuatan tempe.
Ciri-ciri Zigomycotinae :
 Hifa tak bersekat
 Hifa berdiferensiasi membentuk sporangium
 Alat reproduksi seksual : Zigosporangium yang berdinding tebal dan bewarna kehitaman
 Tidak memiliki tubuh buah
  Habitatnya :
1)   Merupakan jamur terestrial (daratan)
2)   Saprofit pada makanan/pada sisa tumbuhan dan hewan
3)   Parasit pada manusia dan tumbuhan
4)   Bersimbiosis saling menguntungkan dengan organisme lain
Reproduksi aseksualnya : Fragmentasi miselium atau pembentukan spora aseksual (spora vegetatif) yang dihasilkan oleh sporangium
 Peranannya :
a.    Rhizopus oryzae : Pembuatan tempe
b.    Mucor javanicus : Pembuatan tape
Rhizopus stolonifer, Rhizopus nigricans, Mucor mucedo, Pilobolus : Pengurai saproba sisa organisme/bahan yang terbuat dari produk organism.
Struktur tubuh Rhizopus sebagai berikut:
a.  Stolon, yaitu hifa yang tumbuh mejalar (mendatar) untuk membentuk jaringan (miselium) pada permukaan substrat.
b.  Rhizoid, yaitu hifa yang menembus substrat untuk menyerap makanan.
c.  Sporangiofor, yaitu hifa yang tumbuh tegak pada permukaan substrat untuk menyangga sporangium pada ujungnya.
d. Kolumela, yaitu sekat yang memisahkan sporangiofor dengan sporangium.
e.  Sporangium, yaitu badan serupa bola yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan spora.
       Perkembangbiakan Rhizopus terjadi secara seksual melalui spora yang dihasilkan sporangium dan secara seksual melalui konjugasi untuk menghasilkan zigospora. Spora yang matang ditandai adanya warna hitam pada tempe. Contoh jamur Zigomycotina lainnya yaitu :
a.     Mucor mucedo, hidup pada kotoran ternak dan roti.
b.     Rhizopus nigircans, menghasilkan asam fumarat.
c.     Rhizopus nodusus, menghasilkan asam laktat.

2.    Ascomycotina
       Struktur Ascomycotina umumnya memilki hifa bersekat dan senositik. Golongan jamur ini bersifat saprofit, parasit, dan ada yang bersimbiosis. Ciri khas jamur ini mempunyai alat pembentuk spora yang disebut askus. Reproduksi Ascomycotina aseksual dapat dilakukan melalui pembentukan kuncup, (tunas), konidia (konidiospora), klamidospora dan fragmentasi. Reproduksi seksual dengan cara membentuk spora di dalam askus sehingga sporanya disebut askospora. Askus-askus yang terkumpul dalam tubuh disebut askokarp.
Ciri-ciri Asecomycotina :
  Sebagian besar multiseluler, uniseluler (Saccaromyces cerevisiae)
  Yang multiseluler hifanya bersekat
  Alat reproduksi aseksualnya : Hifa yang berdiferensiasi membentuk konidiofor
  Alat reproduksi seksualnya : Askus
  Tubuh buah pada Ascomycota : Askokarp
  Peranannya :
a.    Saccharomyces cerevisiae : Pembuatan roti, tapai dan minuman beralkohol (mengubah gula menjadi alkohol (etanol) dan karbon dioksida).
b.    Saccharomyces ellipsoideus : Pembuatan wine dari buah anggur.
c.    Saccharomyces tuac : Pembuatan tuak dari air nira.
d.   Aspergillus oryzae, bermanfaat untuk pembuatan minuman beralkohol (sake) dari nasi dan pembuatan asam sitrat.
e.    Neurospora crassa : Oncom.
f.     Morchella esculenta dan Sarcoscypha coccinea : Tubuh buahnya dapat dimakan.
g.    Penicillium notatum dan Penicillium chrysogenum : Antibiotik Pinisilin.
h.    Penicillium cammerberti dan Penicillium requeforti : sebagai penambah aroma pad keju.
i.      Penicillium glaucum : membuat roti menjadi apek.
j.      Penicillium camembertz dan Penicillium roqueforti : Keju.
k.    Claviceps purpurea : bersifat parasit pada tumbuhan padi-padian (Graminae).

3.    Basidiomycotina
       Basidiomycotina merupakan kelompok jamur yang paling maju dan kompleks strukturnya. Perkembangbiakan seksualnya dengan basidiospora yang disimpan dalam suatu badan yang mengenmbang atau bentuk gada disebut basidium. Satu basidium mengandung 4 basidiospora. Adapun reproduksi aseksualnya melalui konidia. Hifa-nya koenositik, namun sekat-sekatnya berpori. Jamur jenis ini merupakan saprofit yang sangat penting dan menguraikan sekitar 2/3 sampah biologis di bumi ini.
Ciri-ciri Basidiomycotina :
  Jamur multiseluler hifanya bersekat
  Tubuh buah pada Basidiomycota : Basidiokarp
  Alat reproduksi seksualnya : Basidiospora
  Reproduksi aseksualnya : Membentuk spora konidia
  Peranannya :
a.    Jamur kuping (Auricularia polytricha), jamur merang (Volvariella volvacea), dan jamur shitake (Lentinula edodes) : Dapat dimakan tubuh buahnya
b.    Jamur kayu (Ganoderma) : Obat/makanan suplemen
Yang merugikan :
a.    Jamur karat (Puccinia graminis) : Parasit pada daun tanaman pertanian
b.    Punnicinia arachidis : Parasit pada tanaman kacang
c.    Ustilago maydis : Parasit pada jagung
d.   Amanita ocreata dan Amanita phalloides : Beracun dan mematikan bila dimakan
e.    Amanita muscaria : Menyebabkan halusinasi bila dimakan
       Struktur tubuh anggota Basidiomycetes sangat khas, yaitu berbentuk paying dengan bagian-bagian sebagai berikut :
a.       Tudung (pileus), yaitu bagian atas talus yang mempunyai jamur.
b.      Bilah (gils), yaitu rigi-rigi yang terdapat di bawah tudung dan berfungsi sebagai tempat pembentukan spora.
c.       Tangkai (stipe), yaitu tangkai yang menyangga tulang.
d.      Bursa, yaitu selaput yang melindungi keseluruhan tubuh jamur saat masih muda dan perlahan-lahan menghilang hingga hanya tersisa di bagian pangkalnya.
e.       Rizoid, yaitu struktur berupa akar.
       Contoh Basidiomycotes :
1)      Ganoderma (jamur kayu), hidup menempel pada batang pohon dan berbentuk kipas. Jamur ni sifatnya keas dan dapat hidup hingga beberapa tahun.
2)      Volvariella volvacea (jamur merang), biasa ditanam dalam media jerami padi (merang) dan dapat dimakan.
3)      Pleurotus ostreatus (jamur tiram), hidup pada batang kayu yang sudah lapuk dan dapat dimainkan.
4)      Agaricus bisporus (jamur kancing), dapat dimakan.
5)      Agaricus phalloides, sifatnya beracun.
6)      Amanita muscarina, memilki warna-warna yang mencolok dan sangat beracun.
7)      Boletus edulis (jamur batu), dapat dimakan.
8)      Scleroderma aurantium (jamur melinjo), tubuh buah berbetuk bulat dan disebut gleba, dapat dimakan.
9)      Auricularia polytricha (jamur kuping), bentuknya menyerupai daun telingan dan dapat dimakan.
10)  Ustilago maydis (jamur api), bersifat parasit pada tumbuhan jagung. Dinamakan jamur api sebab mengeluarkan spora hitam yang dihembuskan angin sehingga mirip arang.

4.    Deuteromycotina
       Deuterromycotina disebut juga fungi imperfecti (jamur tidak sempurna) karena perkembangbiakan generatifnya belum diketahui. Adpun perkembangbiakan vegetatifnya melaui konidia.
Ciri-ciri Deuteromycotina :
  Bukan kelompok jamur sebenarnya dalam klasifikasi jamur
  Setiap jenis jamur sudah diidentifikasi tetapi belum diketahui reproduksi seksualnya dikelompokkan dalam deuteromycetes (jamur tidak sempurna)
  Jika cara reproduksi suatu jenis jamur Deuteromycetes diketahui, jamur tersebut akan dikelompokkan ulang menjadi anggota salah satu divisi jamur Zygomycota, Ascomycota, atau Basidiomycota
Contohnya sebagai berikut :
a.      Monilla Sithophila (jamur oncom)
     Jamur ini dimanfaatkan untuk pembuatan oncom dari bungkil kacang. Konidiumnya berwarna jingga. Setelah reproduksi generatifnya ditemukan, namanya diganti menjadi Neurospora sitophila / Neurospora crassa dan dimasukkan ke dalam Acomycotina.
b.      Epidermophyton (jamur kulit)
     Jamur ini dikenal sebagai oenyebab penyakit kulit, seperti panu dan kurap.

Klasifikasi berdasarkan cara memperoleh makanannya :
1.      Saprofit : Memperoleh zat organik dari sisa-sisa organisme mati dan bahan tak hidup. Sebagai pengurai (dekomposer) utama.
2.    Parasit : Memperoleh zat organik dari organisme hidup lain. Merugikan organisme inangnya karena dapat menyebabkan penyakit.
3.      Simbiosis mutualisme : Hidup saling menguntungkan dengan organisme lain. Contohnya : Jamur bersimbiosis dengan ganggang hijau biru membentuk lumut kerak dan jamur yang bersimbiosis dengan akar tanaman tingkat tinggi membentuk mikoriza.

C. Habitat
a.    Tempat basah/lembab di daratan
b.    Organisme/sisa-sisa organisme di laut/air tawar
c.    Lingkungan asam
d.   Konsentrasi gula tinggi

D.       Simbiosis antara Jamur dan Makhluk Lain
            Simbiosis antara jamur dan makhluk lain, yaitu mikorizam linchenes (lumut kerak). Mikoriza adalah jamur yang bersimbiosis dengan akar tanaman. Lumut kerak adalah simbiosis antara jamur dan alga bersel satu.
·         Lumut kerak :
1.    Bentuk kehidupan saling menguntungkan antara jamur dan organisme fotosintetik.
2.    jamur dalam lumut kerak umumnya adalah Ascomycota dan Basidiomycota, sedangkan organisme fotosintetiknya adalah Cyanobacteria/ganggan hijau uniseluler.
3.    Jamur memperoleh hasil fotosintesis dari Cyanobacteria.
4.    Jamur bertugas menjaga ketersediaan air bagi Cyanobacteria.
5.    Cyanobacteria memperoleh nutrien untuk fotosintesis yang diserap oleh jamur dari lingkungan.
6.    Reproduksi aseksual : Fragmentasi badan vegetatif (talus) atau dengan soredia
7.    Reproduksi seksualnya : Jika yang bersimbiosis adalah Ascomycota dan Basidiomycota yang menghasilkan askospora dan basidiospora.
·         Mikoriza :
1.    Simbiosis mutualisme antara jamur dan akar tumbuhan tingkat tinggi.
2.    Jamur memperoleh senyawa organik.
3.    Tumbuhan memperoleh air dan mineral (terutama fosfor) yang diserap oleh jamur dari dalam tanah, jamur juga menyediakan hormon pertumbuhan tertentu yang melindungi akar tumbuhan terhadap infeksi mikroorganisme.

E. Peranan Fungi bagi Manusia
            Bebrapa jenis jamur bermanfaat bagi manusia, sementara yang lainnya merugikan karena bersifat parasit.
1.    Manfaat Fungi bagi Manusia
a.    Sebagai bahan makanan, contohnya jamur tiram, jamur kuping, dan jamur merang.
b.    Menghasilkan makanan dan minuman fermentasi, contohnya tempe, bir, kecap, tauco, oncom.
c.    Sebagai bahan obta, contohnya Penicillium, Ganoderma, Claviceps dan jamur Maitake (Grifola frondosa).
d.   Sebagai saprofit untuk menguraikan sampah.
e.    Sebagai agen biokontrol untuk mengendalikan hama, contohnya, Trichoderma harzianum menghasilkan enzim kitinase sehingga bisa menghancurkan dinding sel jamur parasit.
2.    Manfaat Lumut Kerak bagi Manusia
a.    Sebagai tumbuhan perinis karena dapat hidup di daerah kondisi ekstrem yang tidak dapat dihuni makhluk hidup lain. Kehadiran lumut kerak lama-kelamaan akan mampu mengubah lingkungannya menjadi lahan yang bisa ditempati makhluk hidup lain sehingga berperan mengubah lahan kritis.
b.    Sebagai obat, contohnya Usnea menghasilkan antibiotika asam usnin yang mampu mengobati TBC.
c.    Sebagai indicator pencemaran udara sebab sangat peka terhadap berbagai zat polutan.
d.   Sebagai penambah rasa dan aroma.
e.    Sebagai bahan pembuat kertas lakmus (indicator pH).
3.    Fungi yang Merugikan Manusia
a.    Candida sp., menyebabkan sariawan dan keputihan.
b.    Epidermophyton, menyebabkan penyakit kulit.
c.    Pneumonia carinii, meurpakan parasit obligat yang bisa menyebabkan penyakit pneumonia pada penderita AIDS.
d.   Aspergillus flavus, menghasilkan racun aflatoksin.
e.    Fusarium, menyebabkan penyakit busuk akar.
f.     Rhizoctonia solani, menyebbakan penyakit busuk pelepah.
g.    Claviceps purpurea, Puccinia graminis dan Ustilago menyebabkan penyakit pada tanaman padi-padian.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar