Selasa, 08 November 2016

Protista


PROTISTA

A. Protista Mirip Tumbuhan (Alga)
1.      Ciri-ciri dan sifat alga
       Alga (ganggang) bukan lagi merupakan nama formal sebuah kelompok taksonomik. Nama tersebut hanya merupakan nama umum bagi sejumlah organisme yang berfotosintesis secara sederhana. Kebanyakan ahli botani mengelompokkan ke dalam dunia tumbuhan, tetapi karena semua ganggang tidak memiliki sebagian ciri-ciri pokok dunia tumbuhan maka ia dikelompokkan ke dalam dunia tersendiri, yaitu Protista.
       Sebagai organisme bersel satu (uniseluler) dan bersel banyak (multiseluler) alga memiliki klorofil yang dapat berfungsi sebagai untuk fotosintesis. Selain klorofil, alga juga memiliki pigmen lain, seperti fikosianin (warna biru), fikoeritin (warna merah), fikosantin (warna cokelat), xantofil (warna kuning), dan karotena (warna keemasan).
       Beberapa alga ada yang berthalus, yaitu struktur tubuhnya yang berupa akar, batang dan daun tidak sejati. Reproduksi vegetatif alga, yaitu dengan cara membelah diri, fragmentasi atau membentuk spora. Adapun secara generatif dengan menyatukan dua sel gamet jantan dan gamet betina. Hasil peleburan dua gamet yang berukuran sama disebut dengan isogami dan peleburan dua gamet dengan ukuran yang berbeda disebut anisogami.
       Sebagai vegetasi perintis, alga menempel pada makhluk hidup lain atau ditempat-tempat basah dan lembab. Bebrapa jenis alga banyak ditemukan di perairan, baik air tawar maupun air laut sebagai plankton.
2.      Pengelompokkan alga
       Berdasarkan pigmen atau zat warna yang dikandungnya, alga atau ganggang dikelompokkan menjadi empat divisio.
a.      Ganggang hijau (Chlorophyta)
     Ganggang hijau merupakan ganggang uniseluler maupun multiseluler yang memiliki klorofil yang dominan sehingga berwarna hijau. Selain klorofil a dan b terdapat juga pigmen karotin dan xantofil. Jenis ganggang ini hampir 90% hidup di air tawar dan 10% hidup di laut sebagai plankton, menempel pada batuan atau tumbuhan lain. Jenis-jenis ganggang hijau dikelompokkan menjadi berikut.
1)      Ganggang ber sel satu tidak bergerak
a)      Chlorella sp. berbentuk bulat, hidup di air tawar atau air laut, reproduksi secara vegetatif dengan membelah diri, banyak digunakan untuk mempelajari fotosintesis. Bisa dikonsumsi karena mengandung protein sel tunggal.
b)      Cholococcum sp. berbentuk bulat, hidup di air tawar, reproduksi secara vegetatif dengan membentuk zoospora secara generatif dengan isogami.
2)      Ber sel satu bergerak
a)      Chlamydomonas sp. berbetuk bulat telur, memiliki dua flagel, kloroplasnya berbentuk mangkok atau pita mengandung pyrenoid dan sigma. Reproduksinya dengan membelah diri dan konjugasi.
b)      Euglena viridis, bentuknya seperti mata, memiliki sebuah flagel, klorofil dan sigma. Reproduksinya dengan membelah diri. Euglena ada juga mengelompokkannya ke dalam protozoa.
3)      Berbentuk koloni yang bergerak Volvox globator, bentuk koloninya menyerupai boka yang tersusun atas ribuan Volvox yang satu dengan yang lainnya dihubungkan oleh benang-benang sitoplasma. Volvox juga dikelompokkan ke dalam protozoa.
4)      Berbentuk koloni yang tidak bergerak Hydrodiction sp. koloninya berbentuk jala, banyak ditemukan di air tawar, reproduksinya secara vegetatif dengan fragmentasi dan secara generatif dengan konjugasi.
5)      Berbentuk benang Spirogyra sp. kloroplasnya berbentuk spiral, hidup di air tawar, reproduksinya secara vegetatif dengan fragmentasi, generatif dengan konjugasi.
6)      Berbetuk lembara Ulva, hidup di laut menempel pada batu, dapat dimakan. Reproduksinya secara vegetatif dengan membentuk zoospora dan secara genertaif dengan isogami.
7)      Chara, bentuknya seperti tumbuhan tinggi, memiliki batang-batang dan cabang yang beruas-ruas, hidup di air tawar. Reproduksinya secara vegetatif dengan fragmentasi dan secara generatif dengan pertemuan sel telur yang dihasilkan oleh oogonium dan sel sperma yang dihasilkan oleh anteridium.
b.      Ganggang Cokelat (Phaeophyta)
     Umunya ganggang cokelat ber sel banyak (multiseluler), dengan pigmen cokelat (fukosantin) yang dominan di samping memiliki klorofil a dan b. bentuk tubuhnya yang menyerupai tumbuhan tingkat tinggi karena memiliki bagian menyerupai akar, batang dan daun membuat ganggang ini mudah dikenali. Banyak ditemukan di pantai atau perairan laut dangkal. Cara reproduksi ganggang cokelat secara vegetatif dengan fragmentsi dan generatif melalui isogami atau oogami.
     Jenis-jenis alga cokelat, anatara lain:
1)      Laminaria, memiliki batang, daunnya berbentuk lembaran, mengandung yodium da asam alginat.
2)      Macrocystic, menghasilkan yodium dan asam aglinat yang berfungsi sebagai bahan industri.
3)      Sargasum, daunnya berbentuk lembaran, diantara batang dan tangkainya terdapat gelembung udara.
4)      Fucus, bentuk daun berupa lembaran dan di bagian tepi daun terdapat gelembung.
     Ada cara reproduksi vegetatif alga coklat mirip dengan tumbuhan tinggi, yaitu pada ujung daun fertil terbentuk reseptakel, yaitu badan yang mengandung alat pembiak. Alat pembiaknya disebut koseptakel yang menghasilkan ovum dan spermatozoid.
c.       Ganggang merah (Rhodophyta)
     Merupakan ganggang yang tubuhnya bersel banyak (multiseluler), memiliki klorofil a dan b dengan pigmen dominan merah (fikoeritin) dan karotin. Bentuk tubuh yang menyerupai tumbuhan tinggi dan hidup di laut banyak dimanfaatkan manusia untuk bahan makanan agar-agar. Cara reproduksi ganggang merah secara vegetatif dengan membentuk spora dan secara generatif dengan anisogami.
     Jenis-jenis alga merah yang terkenal sebagai berikut :
1)      Spinosium, sebagai bahan pembuat agar-agar, banyak terdapat di perairan Indonesia.
2)      Gelidium sp. dan Gacilaria sp. sebagai bahan pembuatan agar-agar banyak terdapat di perairan negara yang agak dingin.
3)      Batracnospermum.
d.      Ganggang keemasan (Chrysophyta)
     Ganggang ini ada yang ber sel satu (uniseluler) dan ber sel banyak (multiseluler). Memiliki klorofil a dan b serta pigmen dominan keemasan (karotin) dan fukosantin. Dapat dijumpai hidup di air tawar maupun air laut. Secara sederhana reproduksi vegetatif alga ini dengan membelah diri atau dengan zoospora spermatozoid.
     Jenis-jenis alga keemasan sebagai berikut :
1)      Bersel tunggal
a)      Ochromonas, bentuknya seperti bola, memiliki flagel yang panjangnya tidak sama, reproduksinya dengan membelah diri.
b)      Navicula, sering disebut dengan diatome atau ganggang kersik, bentuk tubuhnya kotak atau elips. Jika mati fosilnya akan membentuk tanah diatome yang berfungsi sebagai bahan penggosok, campuran semen atau penyerap nitrogliserin pada bahan peledak. Reproduksinya membelah diri dengan memisahkan bagian tubuhnya yang terdiri atas hipoteka (kotak) dan epiteka (tutup).
c)      Pinnularia, mirip dengan diatome.
2)      Bersel banyak
   Vaucheria, tubuhnya berbentuk benang, hidupnya di air tawar, reproduksinya secara vegetatif dengan membentuk zoospora dan secara generatif dengan pertemuan sel telur yang dihasilkan oleh oogonium dan sel sperma yang dihasilkan oleh anteredium.

B. Protista Mirip Hewan (Protozoa)
     Protozoa berasal dari kata “protos” yang berarti pertama dan “zoon” yang bererti hewan. Ciri-ciri protozoa sebagai berikut :
1.    Bersel satu (uniseluler)
2.    Berukuran mikroskopis (10 mikron-6mm)
3.    Bersifat eukariotik
4.    Tidak memiliki dinding sel
5.    Tidak dapat berfotosintesis sehingga bersifat heterotrof
6.    Memiliki organel sel, seperti mitokondria, ribosom, serta vakuola namun tidak memiliki kloroplas.
7.    Bila kondisi lingkungan kurang menguntungkan akan membentuk sista
8.    Cara perkembangbiakan umumnya dengan cara membelah diri. Akan tetapi, ada pula yang melakukan reproduksi seksual melakui konjugasi
9.    Cara hidupnya dengan memakan makhluk lain, saporfit atau parasit
10.Habitat di tempat-tempat berair (yang hidup bebas) atau di dalam tubuh makhluk hidup (yang bersifat saprofit / parasit)
     Berdasarkan alat geraknya protozoa dibedakan menjadi empat kelas:
1.      Flagellata (Mastigophora)
   Flagellata umumnya hidup sebagai parasit dalam tubuh manusia atau hewan. Flagellata memiliki flagella (bulu cambuk) yang memiliki peran sebagai alat gerak. Conothnya sebagai berikut:
a.       Tripanasoma gambiensis penyebab penyakit tidur di Afrika ditularkan oleh lalat tse-tse (Glossona palpalis).
b.      T. cruzi menyebabkan penyakit chagas di Amerika Serikat ditularkan oleh serangga triartoma.
c.       T. evansi penyebab suaran pada hewan ternak dan ditularkan oleh lalat Tabanidae.
d.      Leishmania donovani penyebab penyakit kalajar yang ditularkan oleh lalat Phlebotomus.
e.       Trichomonas vaginalis penyebab penyakit keputihan.
2.      Ciliata
   Alat gerak pada ciliata berupa rambut getar (silia). Selain itu, silia juga berfungsi untuk menangkap dan menerima mangsa. Contohnya, Paramecium caudatum. Paramecium memiliki bentuk tubuh meruncing pada ujung belakang dan tumpul pada ujung depannya sehingga bentuknya mirip sandal. Paramecium memiliki dua macam nukleus yaitu makronukleus dan mikronukleus.
a.       Makronukleus berfungsi untuk pertumbuhan dan mengatur aktivitas sel.
b.      Mikronukleus berfungsi untuk perkembangbiakkan secara seksual dengan cara konjugasi.
   Contoh Ciliata yang lain adalah Stentor, Didinium, Vorticella, dan Balantidium coli yang menyebabkan gangguan pada perut yang disebut balantidiosis.
3.      Rhizopoda
   Contoh Rhizopoda yang sangat dikenal adalah Amoeba sp.. Amoeba memiliki alat gerak berupa kaki semu (pseudopodia). Bentuk sel Amoeba tidak tetap, sitoplasmanya terdiri atas ektoplasma dan endoplasma. Reproduksi dilakukan secara vegetatif dengan membelah diri secara langsung (pembelahan biner), yaitu tanpa melalui pembelahan mitosis.  Pada kondisi lingkungan yang tidak menguntungkan Amoeba akan membentuk kista. Contoh lainnya, yaitu :
a.       Entamoeba hystolica, penyebab disentri.
b.      Entamoeba coli, hidup di usus besar manusia.
c.       Entamoeba gingivalis, hidup di rongga mulut dan menyebabkan kerusakan gigi.
d.      Foraminifera, hidup dia air laut dan dapat menjadi petunjuk adanya sumber minyak bumi.
e.       Radiolarian, hidup di air laut dan endapannya dapat bermanfaat sebagai bahan penggosok dan bahan peledak.
4.      Sporozoa
   Anggota Sporozoa hidup sebagai parasit pada hewan atau manusia. Pada salah satu tahapan siklus hidupnya memiliki bentuk seperti spora. Tubuh Sporozoa berbentuk bulat atau oval, mempunyai nukleus, tapi tidak mempunyai vakuola kontraktil. Makanan diserap langsung dari hospesnya melaui permukaan tubuh, demikian pula respirasi dan eksresinya melalui permukaan tubuh.
   Contoh Sporozoa adalah Plasmodium yang menyebabkan penyakit malaria dengan inang perantara nyamuk Anopheles. Fase hidup Plasmodium sebagai berikut. Sporozoit masik ke dalam tubuh manusia melalui gigitan nyamuk Anopheles, bersembunyi di dalam hati dan membelah menjadi merozoit. Merozoit keluar dari sel hati dan menyerang sel darah merah. Di dalam eritrosit, merozoit membelah secara skizogoni. Merozoit keluar dari eritrosit lalu menyerang eritrosit lain sehingga penderita akan mengalami demam.
   Di dalam eritrosit, merozoit kemudian berubah menjadi gametosit jantan/betina. Apabila penderita malaria digigit oleh nyamuk Anopheles, gametofit akan masuk kembali ke dalam tubuh nyamuk dan melebur menghasilkan zigot. Zigot akan menembus dinding usus nyamuk dan berubah menjadi ookinet. Ookinet membesar menjadi oosista yang kemudian mengalami proses sporogoni dan menghasilkan beribu-ribu sporozoit. Sporozoit mengikuti aliran darah nyamuk dan sampai ke kelenjar saliva nyamuk, siap untuk ditularkan kembali.
   Ada tiga jenis penyakit malaria di Indonesia yang masing-masing disebabkan oleh spesies Plasmodium yang berbeda.
a.       Plasmodium falciparum, menyebabkan malaria tropika dengan segala demam 1 x 24 jam.
b.      Plasmodium vivax, menyebabkan malaria tertiana dengan segala demam 2 x 24 jam.
c.       Plasmodium malariae, menyebabkan malaria kuartana dengan segala demam 3 x 24 jam.

C. Protista Mirip Jamur
            Protista mirip jamur tidak dimasukkan ke dalam Kingdom Jamur (Fungi) karena walaupun fase generatif (reproduksinya) mirip jamur, pergerakan pada fase vegetatifnya lebih mirip Amoeba. Jamur Protista dibagi menjadi dua yaitu :
1.    Myxomycota (Jamur Lendir)
       Jamur lendir tumbuh di tanah yang lembab atau di sekitar kayu yang mati dan tanaman yang busuk di hutan. Tidak seperti jamur pada umumnya, jamur lendir tidak memiliki dinding sel. Siklus hidup jamur lendir dimulai dari fase vegetatif berinti banyak (multinukleat) yang disebut Plasmodium. Plasmodium meluncur dalam bentuk amoeboid, memakan bakteri dan potongan kecil materi organik. Saat permulaan fase generatif, plasmodium berhenti bergerak dan mengembangkan struktur mirip batang dengan struktur bulat penghasil spora (sporangium) di puncaknya. Spora menghasilkan gamet berflagel yang menyatu dan membentuk zigot tanpa flagel dan mirip Amoeba. Zigot ini kemudian meluncur ke tanah membelah hingga membentuk Plamodium yang berinti banyak. Contohnya, Physarum polycephalum.
2.    Oomycota (Jamur Air)
       Perbedaan paling jelas antara Oomycota dan jamur adalah dining selnya terbuat dari bahan yang sama dengan dinding sel tumbuhan, yaitu selulosa, sedangkan dinding sel jamur terbuat dari kitin. Tubuh Oomycota tersusun atas hifa tidak bersekat (senositik). Reproduksi vegetatifmya dengan membentuk zoospora yang bersifat motil dengan dua flagel yang tidak sama panjang. Sementara reproduksi generatifnya melalui oospora. Oomycota umumnya bersifat saprofit dan parasit. Contohnya sebagai berikut :
a.       Phytophora infestans, menyebabkan penyakit karat putih pada kentang.
b.      Phytophora nicotinae, menyerang tanaman tembakau.
c.       Phytium, menyebabkan penyakit rebah semai.
d.      Peronospora, dan Peronosclerospora, menyebabkan penyakit bulai pada tanaman serealia.
e.       Saprolegia, bersifat saprofit pada bangkai ikan.

D.       Peranan Protista dalam Kehidupan Manusia
            Protista memiliki banyak peranan bagi kehidupan manusia. Beberapa protista menyebabkan penyakit pada manusia, hewan dan tumbuhan. Akan tetapi, bebrapa jenis protista juga bermanfaat bagi manusia.
1.    Manfaat Protista Mirip Hewan (Protozoa)
a.       Foraminifera menjadi petunjuk adanya lapisan minyak bumi.
b.      Endapan Radiolaria bisa digunakan sebagai bahan penggosok dan peledak.
c.       Sebagai penyusun zooplankton yang menjadi makanan ikan.
2.    Manfaat Protista Mirip Tumbuhan (Alga)
a.       Sebagai fitoplankton yang sangat berperan dalam rantai makanan.
b.      Ulva dan Chlorella dapat dikonsumsi oleh manusia.
c.       Tanah endapan diatom bermanfaat sebagai bahan penggosok, bahan pembuat isolasi, penyekat dinamit, pembuat saringan, bahan alat penyadap suara, bahan pembuat cat, vernis dan piringan hitam.
d.      Phaeophyta menghasilkan asam alginat untuk pembuatan es krim, tablet obat, serta pengental bahan kosmetik, pasta gigi, dan krim cukur.
e.       Phaeophyta menghasilkan iodin untuk mencegak penyakit gondok.
f.       Phaeophyta bisa digunakan sebagai insektisida alami.
g.      Beberapa jenis Rhodophyta, seperti Gelidium, Gracilaria dan Euchema bermanfaat untuk pembuatan agar-agar.
h.      Alga yang bersimbiosis dengan jamur dapat membentuk lumut kerak (Lichenes) yang berperan sebagai tumbuhan perintis dan indikator ekologi.
3.    Manfaat Protista Mirip Jamur
a.       Physarum sebagai bahan penelitian.
b.      Jamur yang bersifat saprofit seperti Saprolegnia menguraikan sampah dan bangkai.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar