Selasa, 08 November 2016

Ruang Lingkup Biologi


RUANG LINGKUP BIOLOGI

            Berbagai disiplin ilmu pengetahuan telah berkembang dan memberikan sumbangan terhadap peningkatan kualitas hidup bagi manusia. Demikian juga Biologi, sebagai salah satu cabang ilmu pengetahuan alam yang mengkaji tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan makhluk hidup dan kehidupannya. Melaui biologi, manusia belajar memahami dan mengenali dirinya agar menyadari diciptakan sebagai makhluk Tuhan yang paling sempurna. Dalam bab ini Anda akan mengetahui lebih jauh mengenai objek yang dikaji dalam biologi.

A.Karateristik Biologi sebgai Ilmu
          Ilmu pengetahuan berkembang karena hakikat manusia yang serba ingin tahu. Biologi bagian dari sains yang memiliki karateristik yang sama dengan ilmu sains lainnya. Adapun karateristik ilmu pengetahuan alam yang termasuk biologi sebagai berikut.
1.      Memiliki Objek
       Suatu ilmu harus memiliki objek kajian, contoh ilmu matematika memiliki objek kajian berupa angka-angka, ilmu kimia memiliki objek kajian berupa zat-zat beserta sifatnya.
2.      Memiliki Metode
       Pengembangan ilmu pengetahuan tidak dapat dilakukan secara asal-asalan. Tetapi menggunakan cara atau metode tertentu. Metode yang digunakan itu bersifat baku dan dapat dilakukan oleh siapa pun.
3.      Bersifat Sistematis
       Ilmu pengetahuan bersifat sistematis, artinya sebuah pengetahuan harus memiliki hubungan ketergantungan dan teratur, tidak boleh ada unsure-unsur yang saling bertolak belakang.
4.      Universal
       Ilmu berlaku secara umum atau bersifat universal. Jadi, kebenaran yang disampaikan oleh ilmu harus berlaku secara umum.
5.      Objektif
       Sebuah ilmu harus menggambarkan kedaan secara apa adanya, yaitu mengandung data dan pernyataan yang sebenarnya (bersifat jujur), bebas dari prasangka, kepentinngan, atau kesukaan pribadi.
6.      Analitis
       Jika ingin mempelajari struktur dan fungsi tumbuhan, Anda akan mempelajari bagian-bagian yang lebih rinci, yaitu akar, batang, daun dan sebagainya. Itulah sebabnya kajian suatu ilmu dapat terbagi-bagi menjadi bagian-bagian yang lebih rinci guna memahami berbagai hubungan, sifat, serta peranan dari bagian-bagian tersebut.
7.      Verivikatif
       Suatu ulmu mengarah pada tercapainya suatu kebenaran. Misalnya, teori tentang Generatio Spontanea, menyatakan bahwa makhluk hidup berasal dari benda mati yang sudah diyakini kebenarannya. Akan tetapi, teori itu digugurkan dengan teori Biogenesis yang menyatakan bahwa makhluk hidup berasal dari makhluk hidup juga. Akhirnya teori ini diyakini kebenarannya sampai sekarang.

B.Cabang-Cabang Biologi
       Sebagai ilmu pengetahuan telah berkembang dengan pesat. Berdasarkan hal itu, ilmu biologi memiliki cabang ilmu spesifik dan objek kajian yang semakin khusus untuk memudahkan cara pembelajarannya. Adapun cabang-cabang yang dimaksud sebagai berikut:
1.    Aerobiologi  ilmu yang mempelajari partikel organik yang dapat diangkut oleh udara.
2.    Agroforestri  ilmu yang mempelajari bentuk pengelolaan sumber daya yangmemadukan kegiatan pengelolaan hutan atau pohon kayu-kayuan dengan penanaman komoditas atau tanaman jangka pendek.
3.    Agronomi, ilmu yang mempelajari tentang tanaman budidaya.
4.    Algologi, ilmu yang mempelajari tentang alga.
5.    Anatomi atau ilmu urai tubuh, ilmu yang mempelajari tentang bagian-bagian tubuh.
6.    Anatomi Perbandingan, ilmu mengenai persamaan dan perbedaan anatomi dari makhluk hidup.
7.    Andrologi, ilmu yang mempelajari tentang macam hormon dan kelainan reproduksi pria.
8.    Anestesiologi, disiplin ilmu yang mempelajari penggunaan anestesi.
9.    Angiologi, ilmu yang mempelajari penyakit sistem peredaran darah dan sistem limfatik.
10.Antropologi biologi, ilmu yang mempelajari penelitian biologis dan budaya tentang keanekaragaman manusia, evolusi manusia, dan pembandingan anatomi, perilaku, sejarah, dan ekologi primat di masa lampau dan kini.
11.Apiologi, ilmu yang mempelajari tentang lebah termasuk ternak lebah.
12.Arachnologi, ilmu yang mempelajari tentang laba-laba.
13.Artrologi, ilmu yang mempelajari tentang sendi (penyakit sendi).
14.Artropodologi, ilmu yang mempelajari tentang hewan artropoda.
15.Astrobiologi, studi yang mempelajari evolusi, distribusi, dan masa depan kehidupan di alam semesta.
16.Bakteriologi, ilmu yang mempelajari tentang bakteri.
17.Batrakologi, ilmu yang mempelajari tentang amphibian.
18.Biofarmaka, ilmu yang mempelajari budidaya tanaman obat.
19.Bioinformatika, ilmu yang mempelajari penerapan teknik komputasional untuk mengelola dan menganalisis informasi biologis.
20.Biologi Air Tawar, ilmu yang mempelajari kehidupan dan ekosistem habitat air tawar.
21.Biologi Evolusioner, ilmu yang mempelajari asal-usul spesies yang memiliki nenek moyang sama, dan penurunan spesies, serta perubahan, pertambahan, dan diversifikasinya sejalan dengan waktu.
22.Biologi Integratif, ilmu yang mempelajari organisme secara keseluruhan melalui fokus antarmuka antara biologi dan fisika, kimia, teknik, pencitraan, dan informatika.
23.Biologi Kelautan, ilmu yang mempelajari kehidupan di laut (makhluk hidup beserta interaksinya dengan lingkungan).
24.Biologi Konservasi, studi tentang pelestarian, perlindungan, dan restorasi lingkungan alam, ekosistem alami, vegetasi, dan satwa liar.
25.Biologi Kuantum, ilmu yang mempelajari aplikasi dari mekanika kuantum terhadap objek biologi dan permasalahannya.
26.Biologi Lingkungan, ilmu yang mempelajari lingkungan beserta permasalahan dan solusinya, dengan mengintegrasikan akademik ilmu fisik dan biologi.
27.Biologi Molekuler, kajian biologi pada tingkat molekul.
28.Biologi Pembangunan, ilmu yang mempelajari lingkungan hidup dalam ruangan.
29.Biologi Perkembangan, ilmu yang mempelajari tentang proses pertumbuhan dan perkembangan organism.
30.Biologi Populasi, ilmu yang mempelajari tentang populasi organisme, terutama pengaturan jumlah populasi, ciri-ciri sejarah kehidupan populasi, dan kepunahannya.
31.Biologi Psikologi, ilmu yang mempelajari pengaruh timbal balik antara bidang psikologis dan biologis terhadap satu sama lain.
32.Biologi Reproduksi, cabang biologi yang mendalami tentang perkembangbiakan.
33.Biologi Sintesis, ilmu yang menggabungkan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk mempelajari desain dan konstruksi fungsi biologis baru serta sistem yang tidak ditemukan di alam.
34.Biokimia, kajian biologi yang mempelajari kimia makhluk hidup.
35.Biofisika. cabang ilmu biologi yang mengkaji aplikasi aneka perangkat dan hukum fisika untuk menjelaskan aneka fenomena hayati atau biologi.
36.Biogeografi, cabang dari biologi yang mempelajari tentang keaneka ragaman hayati berdasarkan ruang dan waktu.
37.Biomatematika, ilmu yang mempelajari penelitian kuantitatif dari proses biologis, dengan penekanan pada pemodelan.
38.Biomekanika, ilmu yang mempelajari penerapan prinsip mekanik untuk sistem biologis.
39.Bionik, ilmu yang mempelajari penerapan metode biologis dan sistem yang ditemukan di alam untuk penelitian dan desain sistem rekayasa dan teknologi modern.
40.Biostatistika, (gabungan dari kata biologi dengan statistika; kadang-kadang dirujuk sebagai biometri atau biometrika) adalah penerapan ilmu statistika ke dalam ilmu biologi.
41.Bioteknologi, cabang ilmu yang mempelajari pemanfaatan makhluk hidup (bakteri, fungi, virus, dan lain-lain). maupun produk dari makhluk hidup (enzim, alkohol) dalam proses produksi untuk menghasilkan barang dan jasa
42.Botani, ilmu yang mempelajari tentang tumbuhan.
43.Bryologi, ilmu yang mempelajari tentang bryophyte.
44.Cetologi, ilmu pengetahuan yang mempelajari cetacean.
45.Conchologi, ilmu pengetahuan yang mempelajari kulit moluska.
46.Dendrokronologi, ilmu yang mempelajari analisis cincin lingkaran tahunan pada batang berkambium.
47.Dendrologi, ilmu yang mempelajari tentang pohon maupun tumbuhan berkayu lainnya, seperti liana dan semak.
48.Dermatologi, ilmu yang mempelajari kulit dan penyakitnya.
49.Ekofisiologi, ilmu yang mempelajari adaptasi fisik suatu organisme terhadap kondisi lingkungannya.
50.Ekologi, ilmu yang mempelajari tentang hubungan timbal balik antara makhluk hidup dan lingkungannya.
51.Ekologi molekuler, ilmu yang mempelajari ekologi pada tingkat molekul.
52.Embriologi, ilmu yang mempelajari tentang perkembangan embrio.
53.Endokrinologi, ilmu yang mempelajari tentang hormone.
54.Entomologi, Ilmu yang mempelajari tentang serangga.
55.Epidemiologi, ilmu yang mempelajari tentang penularan penyakit.
56.Epigenetik, ilmu yang mempelajari perubahan dalam ekspresi gen yang disebabkan oleh mekanisme selain perubahan dalam urutan DNA yang mendasarinya.
57.Epizoologi, ilmu mengenai penyakit menular yang menjangkiti hewan, biasanya hewan ternak.
58.Etnobiologi, ilmu yang mempelajari hubungan yang dinamis antara manusia, biota, dan lingkungan dari jaman dahulu hingga sekarang.
59.Etnobotani, ilmu yang mempelajari hubungan manusia dan tumbuhan.
60.Etnozoologi, ilmu yang mempelajari hubungan manusia dan hewan.
61.Etologi, cabang ilmu zoologi yang mempelajari perilaku atau tingkah laku hewan, mekanisme serta faktor-faktorpenyebabnya.
62.Eugenetika, ilmu yang mempelajari tentang pewarisan sifat.
63.Evolusi, ilmu yang mempelajari perubahan makhluk hidup dalam jangka panjang.
64.Enzimologi, ilmu yang mempelajari tentang enzim.
65.Farmakologi, ilmu yang mempelajari obat-obatan, interaksi dan efeknya terhadap tubuh manusia.
66.Fenologi,  ilmu yang mempelajari pengaruh iklim atau lingkungan sekitar terhadap penampilan suatu organisme atau populasi.
67.Fikologi, ilmu yang mempelajari tentang alga.
68.Filogeni, kajian mengenai hubungan di antara kelompok-kelompok organisme yang dikaitkan dengan proses evolusi yang dianggap mendasarinya.
69.Fisiologi, Ilmu yang mempelajari tentang faal/fungsi kerja tubuh.
70.Fisioterapi, Ilmu yang mempelajari tentang pengobatan terhadappenderita yang mengalami kelumpuhan atau gangguan otot.
71.Fitopatologi, cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari penyakit tumbuhan akibat serangan patogen ataupun gangguan ketersediaan hara.
72.Florikultura, ilmu hortikultura yang mempelajari segala hal tentang tanaman hias.
73.Gastrologi, ilmu yang mempelajari tentang salurang pencernaan, terutama lambung dan usus.
74.Genetika, ilmu yang mempelajari tentang pewarisan sifat.
75.Genetika Ekologi, ilmu yang mempelajari genetika dalam ciri-ciri ekologi.
76.Genetika Evolusioner, ilmu yang mempelajari evolusi dari pewarisan sifat mahkluk hidup.
77.Genetika Kuantitatif, Cabang genetika yang membahas pewarisan sifat-sifat terukur (kuantitatif atau metrik).
78.Geobiologi, ilmu yang menggabungkan geologi dan biologi untuk mempelajari interaksi organisme dengan lingkungan mereka.
79.Geriatri, ilmu yang mempelajari penyakit dari kaum berusia lanjut.
80.Gerontologi, ilmu yang mempelajari melalui berbagai aspek terhadap proses penuaan yaitu melalui pendekatan biologis, psikologis, sosial, ekonomi, kesehatan dan lingkungan.
81.Genetika, ilmu yang membahas transmisi bahan genetik pada ranah populasi.
82.Genetika kuantitatif, cabang genetika yang membahas pewarisan sifat-sifat terukur (kuantitatif atau metrik), yang tidak bisa dijelaskan secara langsung melalui hukum pewarisan Mendel.
83.Genetika molekuler, cabang genetika yang mengkaji bahan genetik dan ekspresi genetik di tingkat subselular (di dalam sel).
84.Genetika populasi, ilmu yang mempelajari transmisi bahan genetik pada ranah populasi.
85.Ginekologi, ilmu yang khusus mempelajari penyakit-penyakit sistem reproduksi wanita (rahim, vagina dan ovarium).
86.Genomika, ilmu yang mempelajari tentang bahan genetik dari suatu organisme atau virus.
87.Helminthologi, ilmu yang mempelajari tentang cacing.
88.Hematologi, ilmu yang mempelajari darah, organ pembentuk darah dan penyakitnya.
89.Herbakronologi, ilmu yang mempelajari analisis cincin pertumbuhan tahunan (atau cincin sederhana tahunan) dalam xylem akar sekunder tanaman herbaceous.
90.Herpetologi, ilmu yang mempelajari reptilia dan ampibia (ular dan kadal).
91.Histologi, ilmu yang mempelajari tentang jaringan.
92.Histopatologi, cabang biologi yang mempelajari kondisi dan fungsi jaringan dalam hubungannya dengan penyakit.
93.Higiene, ilmu yang mempelajari tentang kesehatan makhluk hidup.
94.Hortikultura, ilmu pertanian yang mempelajari budidaya tanaman dari proses menanam sampai pasca panen yang meliputi tanaman sayur, buah-buahan, dan tanaman hias.
95.Hortikultura Lanskap, ilmu hortikultura yang khusus membahas tentang pemanfaatan tanaman hortikultura, terutama tanaman hias dalam penataan lingkunganIkhtiologi, ilmu yang mempelajari tentang ikan.
96.Ilmu gulma, ilmu yang mempelajari gulma, perilakunya, dan pengendaliannya.
97.Ilmu kedaruratan medis, ilmu yang mempelajari pertolongan pertama pada suatu penyakit.
98.Ilmu kedokteran forensik, ilmu yang memanfaatkan ilmu kedokteran untuk kepentingan penegakan hokum.
99.Ilmu kedokteran gigi, ilmu mengenai pencegahan dan perawatan penyakit atau kelainan pada gigi dan mulut melalui tindakan tanpa atau dengan pembedahan.
100. Ilmu kedokteran hewan, ilmu yang menerapkan prinsip-prinsip ilmu kedokteran, diagnosis, dan terapi pada hewan.
101. Ilmu kedokteran molekuler, ilmu kedokteran yang mengkaji tingkat molekul.
102. Ilmu kesehatan masyarakat, ilmu yang mempelajari pemeliharaan, perlindungan, dan peningkatan kesehatan masyarakat melalui usaha-usaha pengorganisasian masyarakat.
103. Ilmu pemuliaan, ilmu yang mempelajari kegiatan manusia dalam memelihara tumbuhan atau hewan untuk menjaga kemurnian galur atau ras sekaligus memperbaiki produksi atau kualitasnya melalui penerapan genetika.
104. Ilmu produksi ternak, ilmu yang mempelajari perawatan ternak dengan benar dalam rangka meningkatkan kualitas dari produk ternak tersebut.
105. Ilmu teknologi enzim, ilmu yang mempelajari tentang teknologi yang dapat digunakan untuk menghasilkan enzim.
106. Imunohematologi, ilmu yang mempelajari tentang golongan darah.
107. Imunologi, Ilmu yang mempelajari tentang sistem kekebalan (imun) tubuh.
108. Imunoserologi, ilmu yang mempelajari identifikasi terhadap antibodi, investigasi masalah sistem kekebalan tubuh, dan mempelajari kecocokan organ untuk transplantasi.
109. Informatika kedokteran, ilmu yang berurusan dengan penyimpanan, penarikan dan penggunaan data, informasi, serta pengetahuan biomedik secara optimal untuk tujuan pemecahan masalah dan pengambilan keputusan.
110. Kardiologi, ilmu yang mempelajari tentang jantung dan pembuluh darah.
111. Karsinologi, ilmu yang mempelajari tentang crustacean.
112. ladistika, ilmu yang mempelajari metode klasifikasi spesies organisme ke dalam kelompok yang terdiri dari organisme nenek moyang dan semua keturunannya.
113. Klimatologi, ilmu yang mempelajari gambaran dan penjelasan sifat iklim, mengapa iklim di berbagai tempat di bumi berbeda , dan bagaimana kaitan antara iklim dan dengan aktivitas manusia.
114. Kriobiologi, studi tentang bahan dan sistem biologis dengan suhu dibawah normal.
115. Kriptozoologi, ilmu yang mempelajari pencarian hewan yang keberadaannya belum terbukti.
116. Kronobiologi, ilmu yang mempelajari fenomena dalam mahkluk hidup secara periodik dan adaptasi mereka terhadap ritme bulan dan matahari.
117. Likenologi, ilmu yang mempelajari lumut, simbiosis organisme terdiri dari asosiasi simbiosis akrab dari alga mikroskopis dengan jamur filamen.
118. Limnologi, ilmu yang mempelajari tentang rawa.
119. Malakologi, ilmu yang mempelajari tentang moluska.
120. Mamologi, ilmu yang mempelajari tentang mammalia.
121. Mellisopalinologi, ilmu yang mempelajari serbuk sari yang terkandung dalam madu dan sumber serbuk sari tersebut.
122. Metabolomika, kajian dalam biologi molekular yang memusatkan perhatian pada keseluruhan produk proses enzimatik yang terjadi di dalam sel.
123. Mikologi, ilmu yang mempelajari tentang jamur..
124. Mikobiologi, ilmu yang mempelajari tentang jamur.
125. Mikrobiologi, ilmu yang mempelajari tentang organisme mikro.
126. Mikrobiologi kedokteran, studi mikroorganisme termasuk bakteri, virus, jamur dan parasit yang penting bagi medis dan mampu menyebabkan penyakit pada manusia.
127. Miologi, ilmu yang mempelajari tentang otot.
128. Mirmekologi, ilmu yang mempelajari tentang rayap.
129. Morfologi, ilmu yang mempelajari tentang bentuk atau ciri luar organisme.
130. Nasofaringologi, ilmu yang mempelajari tentang nasofaring.
131. Nematologi, ilmu yang mempelajari tentang nematoda.
132. Nefrologi, cabang medis internal yang mempelajari fungsi dan penyakit ginjal.
133. Neufarmakologi, ilmu yang mempelajari narkoba yang mempengaruhi fungsi seluler di dalam system saraf.
134. Neuroethologi, ilmu yang mempelajari kebiasaan hewan beserta saraf yang berperan aktif dalam mengendalikan kebiasaan tersebut.
135. Neurologi, ilmu yang menangani penyimpangan pada sistem saraf.
136. Neurosains, ilmu yang mempelajari sistem saraf atau sistem neuron.
137. Neurosains Evolusioner, ilmu yang mempelajari evolusi dan sejarah alami struktur dan fungsi sistem saraf.
138. Nosologi, ilmu yang mempelajari bagian pengelompokan penyakit untuk tujuan tertentu.
139. Nutrisi, ilmu yang mempelajari penyediaan bahan yang diperlukan (dalam bentuk makanan) untuk mendukung kehidupan sel dan organisme.
140. Obstetri, ilmu kedokteran yang berhubungan dengan persalinan, hal-hal yang mendahuluinya dan gejala-gejala sisanya.
141. Oftalmologi, ilmu yang mempelajari tentang mata (penyakit mata).
142. Olerikultura, ilmu hortikultura yang mempelajari segala hal tentang sayur.
143. Onkologi, ilmu yang mempelajari tentang kanker dan cara pencegahannya.
144. Ontogeni, Ilmu yang mempelajari tentang perkembangan makhluk hidup dari zigot menjadi dewasa.
145. Ornitologi, ilmu yang mempelajari tentang burung.
146. Organologi, ilmu yang mempelajari tentang organ.
147. Ortodonti, ilmu kedokteran gigi yang berhubungan dengan faktor variasi genetik, pertumbuhkembangan dan bentuk wajah serta cara faktor tersebut mempengaruhi oklusi gigi dan fungsi organ di sekitarnya.
148. Ortopedi, ilmu yang mempelajari cedera akut, kronis, dan trauma, serta gangguan lain pada system muskuloskeletal.
149. Oseanografi, ilmu yang mempelajari tentang laut, termasuk kehidupan laut, lingkungan, geografi, cuaca, dan aspek lain yang mempengaruhi laut.
150. Osteologi, ilmu yang mempelajari tentang tulang.
151. Otolaringologi, ilmu yang mempelajari meneliti diagnosis dan pengobatan penyakit telinga, hidung, tenggorokan, serta kepala dan leher.
152. Otologi, ilmu yang mempelajari tentang telinga dan kelainannya serta operasi mikro telinga.
153. Palaentologi, Ilmu yang mempelajari tentang fosil dan hubungannya dengan sejarah bumi.
154. Paleobotani, ilmu yang mempelajari tumbuhan masa lampau.
155. Paleozoologi, ilmu yang mempelajari tentang hewan purba.
156. Palinologi, ilmu yang mempelajari polinomorf yang ada saat ini dan fosilnya, diantaranya serbuk sari, sepura, dinoflagelata, kista, acritarchs, chitinozoa, dan scolecodont, bersama dengan partikel material organik dan kerogen yang terdapat pada sedimen dan batuan sedimen.
157. Parasitologi, ilmu yang mempelajari tentang parasit.
158. Patologi, ilmu yang mempelajari tentang penyakit.
159. Patologi anatomi, ilmu yang mempelajari kelainan struktur mikroskopik dan makroskopik berbagai organ dan jaringan yang disebabkan penyakit atau proses lainnya.
160. Patologi Klinik, ilmu yang mempelajari kelainan yang terjadi pada berbagai fungsi organ atau sistem organ.
161. Pediatri, ilmu yang mempelajari masalah penyakit pada bayi dan anak.
162. Penelitian Biomedis, adalah ilmu penelitian dasar, terapan, atau translasi yang dilakukan untuk membantu dan mendukung pengetahuan di bidang kedokteran.
163. Perinatologi, ilmu yang mempelajari kesehatan janin dalam kandungan dan kesehatan bayi yang baru lahir.
164. Periodonti, ilmu mempelajari aspek klinis dari jaringan yang mendukung gigi.
165. Planktologi, ilmu yang mempelajari tentang plankton.
166. Pomologi, ilmu hortikultura yang mempelajari segala hal tentang buah.
167. Primatologi, ilmu yang mempelajari tentang primate.
168. Proktologi, ilmu yang mempelajari gangguan pada rektum, anus, dan usus besar.
169. Proteomika, kajian secara molekular terhadap keseluruhan protein yang dihasilkan dari ekspresi gen di dalam sel.
170. Protozoologi, ilmu yang mempelajari tentang protozoa.
171. Psikiatri, ilmu kedokteran jiwa.
172. Pteridologi, ilmu yang mempelajari tentang tumbuhan paku.
173. Pulmonologi, ilmu yang mempelajari tentang paru-paru.
174. Radiologi, ilmu untuk melihat bagian dalam tubuh manusia menggunakan pancaran atau radiasi geombang, baik gelombang elektromagnetik maupun gelombang mekanik.
175. Reumatologi, ilmu yang ditujukan untuk diagnosis dan terapi kondisi dan penyakit yang mempengaruhi sendi, otot, dan tulang.
176. Rekayasa Genetika, ilmu yang mempelajari tentang manipulasi sifat genetis.
177. Rematologi, ilmu yang mempelajari diagnosis dan terapi penyakit rematik.
178. Rodentiologi, ilmu yang mempelajari tentang rodentia.
179. Sitologi, ilmu yang mempelajari tentang sel.
180. Sanitasi, ilmu yang mempelajari tentang kesehatan lingkungan.
181. Simbiologi, ilmu yang mempelajari hubungan simbiosis antar mahkluk hidup.
182. Sindesmologi, ilmu yang mempelajari tentang sendi.
183. Sosiobiologi, bidang studi ilmiah yang didasarkan pada asumsi bahwa perilaku sosial telah dihasilkan dari evolusi dan upaya untuk menjelaskan dan memeriksa perilaku sosial dalam konteks tersebut.
184. Stomatologi, ilmu yang mempelajari mulut beserta penyakit-penyakitnya.
185. Taksonomi, ilmu yang mempelajari tentang sistematika makhluk hidup.
186. Teknik Biokimia, cabang ilmu dari teknik kimia yang berhubungan dengan perancangan dan konstruksi proses produksi yang melibatkan agen biologi.
187. Teknik Biomedis, ilmu yang mempelajari prinsip teknis untuk praktik kedokteran.
188. Teratologi adalah ilmu yang mempelajari tentang perubahan formasi dari sel, jaringan, dan organ yang dihasilkan dari perubahan fisiologi dan biokimia.
189. Toksikogenomik, ilmu pengumpulan, interpretasi, dan penyimpanan informasi tentang gen dan aktivitas protein dalam jaringan tertentu dari suatu organisme dalam menanggapi zat beracun.
190. Toksikologi, pemahaman mengenai pengaruh-pengaruh bahan kimia yang merugikan bagi organisme hidup.
191. Transkriptomika, bagian dari biologi molekular yang mengkaji tentang produk transkripsi secara keseluruhan (transkriptom).
192. Traumatologi, ilmu yang mempelajari luka, terapi bedah, maupun perbaikan kerusakannya.
193. Urologi, cabang ilmu kedokteran yang mencakup ginjal dan saluran kemih pada pria dan wanita baik dewasa dan anak serta organ reproduksi pada pria.
194. Veneorologi, ilmu yang mempelajari penyakit menular seksual.
195. Virologi, ilmu yang mempelajari tentang virus.
196. Viscerologi, ilmu yang mempelajari organ dalam.
197. Xenobiologi, ilmu pengetahuan spekulatif tentang adanya makhluk hidup selain di bumi
198. Zoologi, ilmu yang mempelajari tentang hewan.
199. Zoologi Perbandingan, ilmu yang mempelajari persamaan dan perbedaan antar hewan.
200.   Zoosemiotik, ilmu yang mempelajari tentang hubungan antar hewan.

C. Ruang Lingkup Kajian Biologi
       Sejak abad ke-19 permasalahan yang melingkupi kehidupan manusia semkain kompleks. Hal ini mendorong banyak manusia tertarik mempelajari objek biologi. Akan tetapi, objek biologi tidak berkisar pada manusia saja, melainkan mencakup tentang segala segi kehidupan makhluk hidup.
1.      Objek Biologi
     Makhluk hidup di dunia ini banyak macam dan jenisnya sehingga kesulitas untuk mempelajarinnya. Untuk memudahkan dalam mengenal dan mempelajarinya diciptakan suatu sistem pengelompokkan (klasifikasi makhluk hidup).
2.      Organisasi Kehidupan
     Tingkatan organisasi kehidupan dari yang terkecil sampai terbesar sebagai berikut:
a.      Sel
1)      Teori Sel
            Sejak penemuan mikroskop sederhana oleh Antonie Van Leuwenhook (1623-1723) pada abad ke-16, penelitian di bidang biologi semakin berkembang pesat.
a)      Theodor Schwann (1810-1882) mengemukakan bahwa sel merupakan struktur terkecil dari hewan.
b)      Mathias Jacob Schleiden (1804-1881) menyatakan bahwa sel adalah struktur terkecil dari tumbuhan.
2)      Bagian-bagian sel
a)      Selaput plasme dan dinding sel
          Selaput plasma terdiri atas dua lapisan lipoprotein, yaitu:
(1)   Lapisan luar yang teridiri atas protein yang mudah dilalui oleh moleku-molekul zat kimia;
(2)   Lapisan dalam terdiri atas lemak (lipid) yang bersifat selektif (memilih) terhadap molekul-molekul zat kimia dan hanya molekul yang dapat larut dalam lemak saja yang dapat masuk.
          Fungsi selapu plasma mengatur transpotasi zat-zat dari sel ke sel. Dinding sel terdapat pada sel tumbuhan. Dinding sel merupakan bagian terluar dari sel dan merupakan hasil proses hidup dari protoplasma. Dinding sel primer adalah dinding sel yang dibentuk sewaktu sel membelah dan setelah sel mengalami penebalan berubah menjadi dinding sekunder.
          Dinding sel berfungsi untuk :
(1)   Melindungi bagian sel yang berada di dalamnya.
(2)   Sebagai jalan masuk dan keluar air beserta zat-zat terlarut.
(3)   Memberi bentuk sel dan memperkukuh sel.
(4)   Bersama-sama vakuola berperan dalam menjaga turbiditas sel.
b)      Sitoplasma
          Cairan yang dibatasi oleh selaput plasma dan terletak di luar inti sel. Di dalam sitoplasma ini terjadi proses-proses kehidupan yang penting. Pada sitoplasma ini terdapat organel-organel sel sebagai berikut :
(1)   Retikulum endoplasma, saluran yang menghubungkan inti sel dengan sitoplasma.
(2)   Ribosom, sebagai tempat terjadinya sintesis protein.
(3)   Mitokondria, tempat terjadinya respirasi sel, untuk menghasilkan energi.
(4)   Badan golgi, berfungsi sebagai alat pengeluaran limbah atau zat-zat dari sel.
(5)   Lisosom, berperan dalam membunuh kuman penyakit yang menyerang sel (alat pertahanan).
c)      Inti sel (nukleus)
          Nukleus terletak di dalam sitoplasma dibatasi oleh selaput inti/dinding inti. Di dalamnya terdapat cairan yang disebut nukleoplasma dan butir-butir inti (nukleous). Inti sel berperan sebagai pusat segala proses yang terjadi di dalam sel.
b.      Jaringan
   Jaringan, yaitu kumpulan sel yang mempunyai bentuk dan fungsi yang sama.
Jaringan pada hewan terdiri atas :
1)      Jaringan epitel berfungsi melapisi berbagai rongga atau saluran tubuh dan membentuk kulit yang membungkus tubuh.
2)      Jaringan ikat berfungsi mengikat dan menghubungkan antarjaringan.
3)      Jaringan rangka/tulang berfungsi menyokong, melindungi tubuh, dan menjadi alat gerak.
4)      Jaringan darah berfungsi mengedarkan zat makanan dan oksigen maupun mengangkut sisa metabolisme ke alat pengeluaran.
5)      Jaringan saraf berfungsi mengoordinasikan dan meneruskan rangsangan (stimulus).
6)      Jaringan otot berfungsi bersama dengan jaringan tulang mendukung fungsi gerak.
Jaringan pada tumbuhan terdiri atas :
1)      Jaringan epidermis berfungsi melindungi permukaan tubuh tumbuhan.
2)      Jaringan mesofil berfungsi membuat makanan dengan proses fotosintesis.
3)      Jaringan parenkim (dilengkapi plastida), plastida yang terkena cahaya matahari sebagai tempat fotosintesis. Plastida yang tidak terkena cahaya matahari sebagai cadangan makanan.
4)      Jaringan pembuluh (berupa xilem dan floem). Xilem berfungsi mengangkut air dan garam-garam mineral dari akar ke daun. Floem berfungsi mengangkut hasil fotosintesis ke seluruh tubuh.
5)      Jaringan sklerenkim berfungsi menyokong dan menguatkan tubuh tumbuhan.
6)      Jaringan meristem berfungsi menghasilkan sel-sel baru untuk pertumbuhan.
c.       Organ
   Merupakan struktur tubuh yang kompleks yang terdiri atas kumpulan jaringan.
1)      Organ pada hewan
            Dibedakan menjadi dua, sebagai berikut :
a)      Organ luar, misalnya tangan, kaki, hidung, mulut, telinga, dan mata.
b)      Organ dalam, misalnya hati, ginjal, usus, jantung, paru-paru dan saraf.
2)      Organ pada tumbuhan
            Organ pada tumbuhan dibedakan menjadi lima, yaitu akar, batang, daun, bunga dan buah.
a)      Akar
          Berfungsi menyerap air dan zat-zat makanan, memperkokoh berdirinya batang, menyimpan cadangan makanan, dan alat perkembangbiakan.
b)      Batang
          Berfungsi sebagai tempat tumbuhnya daun, alat penyimpanan cadangan makanan, alat perkembangbiakan vegetatif, alat transportasi zat makanan dari akar ke daun dan hasil asimlasi dari daun ke seluruh bagian tumbuhan.
c)      Daun
          Berfungsi sebagai tempat fotosintesis, tempat menyimpan bahan makanan, alat perkembangbiakan vegetatif (pada tumbuhan tertentu), alat evaporasi (penguapan). Dan alat respirasi (melalui stomata).
d)     Bunga befungsi sebagai alat pembentuk sel kelamin.
e)      Buah
          Berfungsi menghasilkan biji yang mengandung embrio atau lembaga sebagai alat perkembangbiakan bagi tumbuhan.
d.      Individu
   Individu (organisme) terbentuk dari beberapa sistem organ. Individu (organisme) tidak ada yang bisa menyendiri, semua berinteraksi atau sering berhubungan. Contoh individu atau organisme, yaitu seekor kambing dan sebatang pohon kelapa.
e.       Populasi
   Merupakan kelompok indiviidu dari satu spesies yang menduduki areal tertntu. Tempat tinggalnya disebut habitat. Contoh populasi, yaitu populasi manusia di kota Surakarta, populasi kambing di padang rumput, populasi ikan tuna di laut.
f.       Ekosistem
   Berasal dari kata oikos yang berarti rumah sendiri dan systema yang berarti terdiri atas bagian-bagian yang utuh atau saling memengaruhi. Ekosistem adalah sistem yang dibentuk di suatu daerah, dimana koponen makhluk hidup dan lingkungannya terdapat hubungan timbal balik atau saling memengaruhi atau sebagai satu kesatuan yang utuh.
g.      Bioma
   Berasal dari katas bios yang berarti hidup. Bioma merupakan masyarakat umum dan kehidupan organisasi yang mencapai klimaks dalam suatu wilayah di permukaan bumi ini, seperti tundra (kehidupan padang lumut), savana (kehidupan di padang rumput), gurun (kehidupan di padang pasir, sebagian besar dihuni golongan kaktus), dan hutan (mencakup hutan homogen, seperti hutan berjarum (pinus) dan hutan heterogen, seperti hutan heterogen yang dihuni oleh berbagai jenis tumbuhan.

D.       Peran Biologi dalam Kehidupan
            Dalam kehidupan sehari-hari, biologi berperan sebagai berikut :
1.    Memberikan pemahaman lebih mendalam kepada diri seseorang yang dapat diterapkan sebagai dasar untuk meningkatkan taraf hidupnya.
2.    Memberikan pengetahuan akan berbegai sumber dayahayati yang bermanfaat bagi pemenuhan kebutuhan hidup manusia.
3.    Memberikan rangsangan terhadap manusia untuk melakukan diversifikasi pemanfaatan sumber daya hayati sehingga diperoleh sumber baru yang berbeda.
4.    Memberikan pengetahuan untuk melakukan konservasi terhadap sumber daya hayati agar tidak punah.
5.    Membantu dalam menemukan dan mengembangkan bahan kebutuhan pokok manusia, seperti bahan makanan, pakaian, peralatan dan perumahan serta energi.
6.    Menemukan berbagai penyebab dan pengobatan berbagai macam penyakit, baik pada manusia hewan, maupun tumbuhan.
7.    Penemuan bibit unggul, baik hewan ternak maupun tanaman pertanian yang membantu menyelesaikan masalah pangan..
8.    Menyingkap rahasia proses-proses kehidupan, pewarisan sifat, dan gen sehingga dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari – hari.
9.    .Mengkaji dan melestarikan seluk beluk lingkungan lebih dalam dengan tujuan untuk kelestarian kehidupan..
10.          Pengolahan limbah rumah tangga dan industri yang lebih ramah lingkungan dengan menggunakan organisme pengolah limbah yang telah ditemukan peneliti.
            Peran Biologi di berbagai bidang :
A.      Bidang pertanian : Peningkatan produksi pangan
1.      Teknik penanaman yang lebih efisien
2.      Tanaman budidaya melalui rekayasa genetika, mampu menghasilkan insektisida sendiri
3.      Teknik kultur jaringan
4.      Teknik rekayasa genetika, buah-buahan tanpa biji
B.      Bidang peternakan : Peningkatan produksi hewan ternak
1.      Inseminasi buatan (kawin suntik)
2.      Fertilisasi in vitro, menghasilkan embrio diluar uterus
C.      Bidang kesehatan : Pencegahan diagnosa, dan penanganan terhadap berbagai penyakit dan kelainan
1.      Transplantasi organ
2.      Menciptakan vaksin-vaksin
3.      Teknik bayi tabung
4.      Antibiotik 
D.     Bidang industri :
1.      Pemanfaatan mikroorganisme dalam industri makanan
2.      Pemanfaatan beberapa jenis mikroorganisme dalam industri obat-obatan

E. Bahaya Perkembangan Biologi
          Perkembangan biologi dalam tekhnik rekayasa genetika tidak diragukan lagi dapat menghasilkan bibit-bibit unggul yang bermanfaat bagi pemenuhan kebutuhan manusia. Jika tekhnik ini disalahgunakan oleh orang yang tidak bertanggungjawab, mungkin dapat menghasilkan bibit-bibit yang membahayakan bagi kehidupan. Bila ini terjadi, kesejahteraan hidup yang seharusnya disumbangkan ilmu pengetahuan tidak tercapai, tetapi justru menyengsarakan kehidupan.
          Untuk menghindari penyelewengan dan penyalahgunaan teknologi, khususnya di bidang biologi, baru-baru ini dikembangkan aturan-aturan baku atau etika yang harus diperhatikan oleh para ahli yang tertarik pada objek kajian biologi yang disebut bioetika. Dalam bioetika memuat norma-norma atau kesepakatan tentang apa saja yang boleh dan tidak boleh dilakukan oleh seseorang yang berkaitan dengan penelitian di bidang biologi.
          Berikut ini beberapa bahaya dan dampak negatif perkembangan ilmu biologi:
1.   Digunakan untuk senjata biologis. Bakteri dan virus yang mematikan dapat digunakan sebagai senjata biologis untuk memusnahkan manusia.
2.   Memunculkan organisme strain jahat. Dengan adanya rekayasa genetika, sifat – sifat makhluk hidup dapat diubah dengan mudah, termasuk menyisipkan gen jahat yang dapat digunakan untuk membunuh atau meneror manusia.
3.   Mengganggu keseimbangan lingkungan. Organisme baru hasil rekayasa manusia dikhawatirkan akan dapat memenangkan kompetisi dan menyingkirkan organisme yang telah ada di alam sehingga dapat menimbulkan ketidakseimbangan alam.
4.   Pelanggaran hukum dan nilai – nilai masyarakat. Misalnya ada seorang ibu yang hamil dengan teknik bayi tabung yang spermanya berasal dari bank sperma (tidak dari suaminya). Hal ini tentu akan nengaburkan status anak dan menimbulkan permasalahan di lain waktu.

F.  Metode dan Laporan Ilmiah
·         Metode ilmiah, tahapannya :
1.      Menemukan masalah            : Pertanyaan yang timbul dari melihat masalah
2.      Mengajukan hipotesis           : Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap masalah, hipotesis didasari pada pengetahuan dan hasil penelitian terdahulu
3.      Melakukan percobaan          : Untuk menguji kebenaran hipotesis. Sebelum melakukan percobaan, harus dilakukan perencanaan  percobaan yang meliputi:
  Menentukan alat dan bahan
  Menentukan variabel       :
a.       Variabel adalah ciri objek yang dapat diukur secara kuantitatif dan memiliki nilai yang berubah-ubah
b.      Variabel bebas merupakan faktor yang diubah 
c.       Variabel terikat adalah faktor yang berubah tergantung perubahan variabel bebas
                        Pada percobaan biologi terdapat 2 kelompok : Kelompok yang diberi perlakuan dan kelompok kontrol (Kelompokyang tidak diberi perlakuan).
4.      Menarik kesimpulan                         : Berisi hasil percobaan yang dapat mendukung atau tidak mendukung hipotesis yang dibuat sebelumnya
·         Laporan ilmiah, urutannya :
1.      Perumusan masalah dan hipotesis 
2.      Tujuan
3.      Metode 
4.      Hasil
5.      Pembahasan  : Harus menunjukkan apakah kasil tersebut menjawab hipotesis awal atau tidak.
6.      Kesimpulan    : Intisari atau hasil percobaan dan pembahasaan. Harus menjawab pertanyaan awal yang diajukan sebelum melakukan pecobaan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar