DAFTAR
ISI
DAFTAR ISI
PETA KONSEP
BAB 1 PENDAHULUAN
1. Latar
Belakang Masalah
2. Rumusan
Masalah
3. Tujuan
Penulisan
4. Hipotesis
BAB II PEMBAHASAN
1.
Pengertian
perairan laut
2.
Klasifikasi
perairan laut
3.
Penggolongan
laut di Indonesia
4.
Batas
wilayah laut
5.
Manfaat
laut
6.
Cara
untuk melestarikan sumber daya laut
7.
Zona
laut dan pesisir
8.
Morfologi,
sumber daya, dan gerak air laut
9.
Pesisir
dan pantai
BAB III PENUTUP
1. Kesimpulan
2. Kritik
dan Saran
3. Pertanyaan
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah.
Geografi adalah ilmu yang mengkaji tentang aspek ruang
dan tempat pada berbagai skala di bumi. Penekanan bahan kajianya adalah
gejala-g ejala alam dan kehidupan yang membentuk serta tempat-tempat dan
lingkungan dunia. Gejala alam dan kehidupan itu dapat dipandang sebagai hasil
dari proses alam yang terjadi di bumi.
Indonesia memang
sangat kaya akan perairaya. 75% wilayah Indonesia adalahh perairan Hal inilah
yang mendorong kita untuk memehami secara lebih mendalam.
Pada kesempatan kali ini yang akan kita bahas adalah
hidrosfer pada umumnya dan perairan laut pada khususnya. Pada kesempatan kali
ini kita akan membahas tentang perairan laut secara lebih mendalam, serta
manfaat dan cara melestarikanya. Semoga kita dapat mempelajari dan memahaminya
sehingga dapat bermanfaat bagi kita.
B. Rumusan Masalah.
1.
Apa
pengertian perairan laut?
2.
Apa
sajakah jenis-jenis laut?
3.
Bagaimana
penggolongan laut di Indonesia?
4.
Apa
itu batas wilayah laut?
5.
Apa
sajakah manfaat laut?
6.
Bagaimana
cara untuk melestarikan sumberdaya laut?
7.
Apa itu zona laut
dan pesisir?
8.
Apakah itu
morfologi, sumber daya, dan gerak air laut?
9.
Apakah pesisir
dan pantai?
C. Tujuan Penulisan.
1.
Mengetahui
pengertian perairan laut.
2.
Mengetahui
jenis-jenis laut.
3.
Mengetahui
pengolongan lut di Indonesia.
4.
Mengetahui
bata-batas wilayah laut.
5.
Mengetahui manfaat laut.
6.
Mengetahui
cara untuk melestarikan sumber daya laut.
7.
Mengetahui zona
laut dan pesisir.
8.
Mengetahui
morfologi, sumber daya, dan gerak air laut.
9.
Mengetahui apakah
itu pesisir dan pantai.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Perairan Laut.
Laut, yaitu suatu pemukaan bumi yang tertutup oleh air
laut. Laut merupakan komponen penting dalam siklus hidrologi. Perairan laut
dikenal dengan landas kontinen. Landas kontinen merupakan sambungan atau
kelanjutan dari daratan sekitarnya.
B.
Klasifikasi Perairan
Laut.
Laut dapat dibedakan berdasarkan terjadinya, letak dan kedalamanya.
1.
Menurut proses
terjadinya.
Menurut proses terjadinya dapat dibedakan menjadi :
a.
Laut
Ingresi
Laut ingresi yaitu laut yang terjadi karena turunya tanah
atau dasar laut akibat tekanan vertikal gaya endogen (gerakan-gerakan tektonik)
yang menimbulkan patahan serta berlangsung ribuan atau bahkan jutaan tahun yang
lalu. Contoh: Laut Banda (7.400m),Laut Flores (5.590)dll.
b. Laut
Regresi.
Laut regresi yaitu laut yang makin menyempit. Terjadi
karena banyaknya sungai bermuara di laut dan menendapkan lumpur. Misalnya, laut
Jawa mengalami penyempitan laut sejauh 12 m per tahun. Proses itu terjadi pada
zaman Dilluvium. Akibat suhu bumi yang dingin, menyebabkan air membeku dan permukaan air turun sampai 60 m. Hal ini yang
menyebabkan Danggkalan Sunda dan Dangkalan Sahul berubah menjadi daratan.
c.
Laut
Transgresi
Laut transgesi adalah laut dangkal yang terjadi karena
dataran digenangi oleh air laut. Jenis laut ini disebut juga laut meluas atau laut
genangan. Laut ini terjadi pada masa glasial. Waktu itu permukaan laut seluruh
bumi naik sekitar 70 m sehingga daratan yang rendah tergenang oleh air laut.
2. Menurut letaknya.
Menurut letaknya
dapat dibedakan menjadi:
a.
Laut
Pedalaman.
Laut pedalaman adalah laut yang terletak di tengah-tengah
benua yang hampir seluruhnya dikelilingi daratan. Contohnya: Laut Hitam, Laut
Bltik, dan Laut Kaspia.
b.
Laut
Tepi.
Laut tepi adalah laut yang terletak di sepanjang pantai
benua atau di tepi benua dan dipisahkan oleh Samudra atau pulau-pulau.
Contohnya: Laut Jepang, Laut Cina Selatan, dan Laut Arab
c.
Laut
Tengah.
Laut tengah adalah laut yang terletak diantara
benua-benua yang biasanya terdiri atas lubuk-lubuk laut. Contohnya: Laut Tengah
letaknya di antara Benua Asia, Benua Afrika, Benua Eropa. Laut Austral-Asia
yang menghubungkan Benua Asia dengan
Benua Australia adalah laut-laut yang ada di Indonesia.
3. Menurut kedalamanya.
Menurut kedalamanya laut dapat dibedakan menjadi:
a.
Zona
Litoral (daerah pesisir).
Zona litoral adalah daerah antara garis pasang naik dan
air pasang surut. Endapan-endapan di zona ini, antara lain konglomerat, kersik,
dan pasir.
b.
Zona
Neritis.
Zona neritis adalah daerah dari garis air pasang surut
sampai dengan 200 m. Endapan di zona ini antara lain lumpur biru dan endapan
binatang laut.
c.
Zona
Batial.
Zona batial adalah daerah yang kedalamanya 200-1000 m.
Endapan di zona ini, antara lain kulit-kulit karang tipis.
d.
Zona
Abisal.
Zona abisal adalah daerah yang kedalamanya lebih dari
1.000 m. Endapan di zona ini, antara lain kerang-kerang pteropoda pada
kedalaman 1.000-2.000 m, cangkang globigerina pada kedalaman 2.000-5.000 m, dan
cangkang radiolaria pada kedalaman lebih darii 5.000 m.

C.
Penggolongan
Laut di Indonesia.
Laut di Indonesia secara umumnya terdiri atas 3 kelompok,
yaitu dangkalan sunda di wilayah Indonesia bagian barat, dangkalan sahul di
Indonesia bagian timur serta laut-laut mediterania yang terdapat di wilyah
Indonesia bagian tengah.
1). Laut-laut di
dangkalan Sunda.
Di dangkalan ini terdapat beberapa laut dan selat,
seperti laut Jawa,selat Malaka, selat Karimata, selat Sunda, seelat Gaspar,
selat Bngka, selat Riau,dan selat Berhala.
Berbagai bukti menunjukan bahwa laut dan selat di
dangkalan Sunda dahulu merupakan satu daratan dengan benua Asia. Bukti-bukti
tersebut antara lain sebagai berikut:
1.
Laut-laut
dan selat-selat di dangkalan Indonesia bagian barat berkedalaman antara 29-50 m
2.
Terdapat
bekas-bekas lembah sungai di dangkalan tersebut. Misalnya lembah sungai di
selat Karimata yang mengalir ke laut Tiongkok Selatan dan bermuara di dekat
pulau Natuna. Sungai ini dinamakan sungai Sunda Utara.
4.
Adanya
tanah liat dan pasir di dangkalan Indonesia Barat bagian selatan di dasar laut
Jawa.
5.
Ada
biji timah putih di bagian barat ddangkalan Indonesia Barat. Biji timah putih
itu adalah endapan sungai Sunda Utara dan juga anak-anak sungainya.
6.
Persamaan
flora dan fauna di Indonesia Barat dengan Asia memperkuat keyakinan bahwa
daratan Sunda dan Asia berasal dari satu daratan.
2). Laut-laut di
dangkalan Sahul.
Laut dan selat di dangkalan ini adalah laut Arafuru,
teluk Carpentaria, dan selat Torres. Bukti-bukti yang menunjukan bahwa
dangkalan Indonesia Timur dulunya merupakan satu daratan dengan benua Australia
adalah sebagai berikut:
1.
Ada
perrsamaan flora dan fauna di Australia dengan yang ada di Papua dan kepulauan
Aru.
2.
Ada
lembah sungai di dangkalan Sahul. Beberapa sungai yang mengalir di bagian
selatan Papua dan di bagian utara
Australia sekarang merupakan anak-anak sungai yang mengalir ke laut-laut di
Maluku.
3). Laut
Mediterania.
Di Indonesia bagian tengah antara lain terdapat selat
Makassar, laut Flores, laut Bnda, laut Buru, laut Seram, laut Maluku, laut
Halmahera, dan laut Sulawesi. Laut-laut
mediterania inilah yang menjadi muara sungai Sunda Timur, sungai-sungai di
Kalimantan Timur, sungai-sungai di Papua Selatandan sungai-sungai di Australia
Utara. Pada saat dangkalan Suda dan dangkalan Sahul masih nerupa daratan,
laut-laut di Indonesia tengah sudah erupa laut dalam dengan pulau-pulau di
tengahnya. Di daratan Indonesia Tengah
ini terdapat fauna Asia-Australia. Palung Kei kedalamanya mencapai 7.440 meter
dan Palung Sunda mencapai 7.450 meter. Kedua palung ini merupakan laut terdalam
di antara laut-laut Indonesia Timur.
D.
Batas Wilayah
Laut.
Indonesia merupakan negara kepulauan dengan wilayah
perairan laut yang sangt luas. Hal ini menyebabkan wilayah laut memiliki
peranan yang sangat penting bagi
kehidupan bangsa dan negara. Berdasarkan hukum laut internasional yangg
disepakati PBB tahun 1982 si Montego, Caracas, berikut ini adalah pembagian
wilayah laut menurut konvesi hukum laut PBB. Batas luar lautan wilayah
Indonesia dibedakan menjadi tiga macam, yaitu zona laut terotorial, zona landas
kontinen, dan Zona Ekonomi Ekslusif (ZEE).
a.
Zona Lautt Teritorial.
Zona laut teritorial adalah zona laut yang dibatasi oleh
garis khyal yang berjarak 12 mil dari garis dasar ke arah laut lepas. Jika
lebar lautan yang membatasi dua negara kurang dari 24 mil, maka garis
teritorial ditarik sama jauh dari masing-masing negara. Pada zona ini negara
mempunyai hak kedaulatan sepenuhnya, tetapi menyedikan alur pelayaran lintas
damai baik diatas maupun di bawah laut. Wilayah laut teritorial laut Indonesia
diumumkan pemerintah pada tanggal 13 Desember
1957 yang dikenal dengan Deklarsi
Djuanda dan diperkuat dengan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1960.
b.
Zona
Landas Kontinen
Zona landas kontinen merupakandasar laut yang secara
geologis maupun morfologi merupakan lanjutan dari sebuah kontinen (benua)
dengan kedalaman laut kurang dari 15o m. Indonesia terletak di antara landas
kontinan Asia dan Australia, pada zona
in, pemerintah memiliki kewenangan untuk memanfaatkan sumber daya alam yang ada
dan berkewajiban menyediakan alur perlayaran litas damai. Batas landas kontinen
diumumkan oleh pemerintahIndonesia pada tanggal 17 Februari 1969.
c.
Zona
Ekonomi Eksklusif (ZEE).
Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) dihitung dari garris dasar
laut lurus kearah laut bebas sejauh 200 mil laut. Dalam zona ini, negara dapat
memanfaatkan sumber daya laut untuk kesejahteraan bangsa. Negara lain memiliki
kebebasan untuk pelayaran, dan pemasangan kabel serta pipa di bawah permukaan
laut.
E.
Manfaat Laut.
1)
Manfaat
laut antara lain:
2)
Sebagai
sarana transportasi.
3)
Objek
wisata.
4)
Penghasil
bahan pangan seperti ikan dan rumput laut.
5)
Sebagai
pertahanan negara.
F.
Cara untuk
Melestarikan Sumber Daya Laut.
1)
Mencegah
pembuangan liimbah industri ke laut.
2)
Mencegah
tumpahnya minyak dari kapal tanger.
3)
Melarang
penangkapan ikan dengan pukat harimau atau bahan peledak.
4)
Melarang
penebangan hutan bakau pantai.
5)
Melarang
pengembalian atau perusahaan batu karang di pantai.
6)
Menjaga
kebersihan pantai.
G.
Zona Laut dan
Pesisir
Berdasarkan
oceanograf, wilayah suatu wilayah laut dibedakan menjadi tiga bagian yaitu:
1)
Pantai
Pantai adalah bagian dari daratan yang
berbatasan dengan laut yang berada di bawah pengaruh gelombang pantai, daerah
yang meliputi pesisir sampai daerah yang lebih jauh ke arah daratan.
2)
Klasifikasi
Pantai
a.
Pantai
menurut letak pegunungan di sekitarnya.
a)
Pantai
diskordan yaitu pantai yang tegak lurus dengan pegunungan.
b)
Pantai
konkordan yaitu pantai yang sejajar dengan pegunungan dan pada umumnya cairan.
b.
Pantai
berdasarkan terjadinya
Pantai karang, pantai delta dan pantai
ford.
3)
Laut
Sedangkan pesisir (shore) adalah daerah tempat pertemuan
daratan dengan lautan, mulai batas muka air pada waktu pasang surut terendah
menuju ke arah darat sampai batas tertinggi yang mendapat pengaruh gelombang. Batas wilayah pesisir disebut
garis pesisir.
Pesisir dapat dibedakan menjadi 3 bagian yaitu:
1.
Foreshore adalah bagian
pesisirr muka pasang terendah sampai
garis ketinggian muka air pada
waktu pasang.
2.
Backshore adalah bagian pesisir, mulai batas foreshore sampai
garis pantai.
3.
Offshore adalah lepas pantai.
H.
Morfologi,
Sumber Daya, dan Gerak Air Laut.
Berikut penjelasan mengenai morfologi, sumber daya, dan
gerak air laut,
1.
Morfologi Laut.
Ø Permukaan dasar
laut pada umumnya terlihat seperti bentukan-bentukan yang tidak rata meliputi,
a.
Continental
shelf (paparan benua).
Adalah dasar laut yang berbatasan dengan
benua. Paparanbenua ini merupakan bagian wilayah laut yang kedalamanya antara 0-180 meter dan lebarnya antara
0-1.200 km terhitung dari garis pantai.Paparan benua merupakan daerah yang
relatif datar dengan kemiringan lereng
berkisar antara 00-2,20. Menurut para ahli oseanografi,
continental shelf merupakan bagian dari benua yang terendam air laut. Contoh
paparan benua : Paparan Sunda, terlatak di wilayah perairan Indonesia bagian
barat.
b.
Continental
slope (leremg benua).
Conitinental slope (lereng benua) adalah biddang miring
yang terletakantara paparan benua dengan zona laut dalam. Kemiringan antara
1derajat-35 derajat mulai dari tepi dangkalan benua ke arah laut lepas,
sedangkan kedalamanya antara 200-1.800 meter. Menurut proses terjadinya, lereng
benua terbentuk sebagai hasil sedimentasi dan sesar.
Ø Bentukan yang
terdapat pada paparan benua dan lereng benua.
a.
Ocean
Floor (dasar samudra).
Ocean Floor merupakan wilayah dasar samudra yang dalam
dan merupakan wilayah terluas di permukaan bumi, yaitu sekitar 59,9% dari
seluruh muka bumi atau kira-kira 2/3 bagian dari dasar laut. Secara
keseluruhan, kedalamanya lebih dari 1.800 meter di bawah permukaan laut.
b.
The
Deep.
The deep adalah dasar laut yang menjorok ke bawah,
sehingga letaknya lebih rendah dari pada daerah sekitarnya.
Ø Bentukan negatif
morfologi dasar laut.
a.
Lubuk
Laut
Lubuk laut yaitu depresi laut yang bentuknya bulat atau
lonjong. Contoh lubuk laut Banda.
b.
Palung
Laut
Palung laut yaitu lembah yang sangat dalam dan memanjang
di dasar laut serta memiliki lereng yang curam. Contoh palung Mindanau.
Ø Bentukan positif
morfologi dasar laut
a.
Ambang
Laut.
Ambang laut yaitu relief dasar laut berupa bukit dalam
laut yang memisahkan dua buah pulau. Contoh ambang Laut Sulu.
b.Punggung Laut
Punggung Laut yaitu rangkaian perbukitan di dalam laut
dan kadang-kadang sebagian muncul di permukaan laut. Contoh punggung Laut
Sibolga.
Ø Secara umum
relief dasar laut di wilayah Indonesia meliputi
a.
Wilayah
bagian barat
Merupakan
Dangkalan Sunda (Paparan Sunda ). Pada masa diluvium, merupakan daratan luas
yang menyatu dengan benua Asia.
b.
Bagian
tengah juga di sebut daerah peralihan. Wilayah ini terdiri dari laut dalam.
Wilayah perairannya meliputi laut-laut yang terdapat di Sulawesi, Nusa
Tenggara, dan Maluku.
c.
Bagian
Timur
Di wilayah timur
merupakan Paparan Sahul. Pada masa diluvium wilayah ini pernah bersatu dengan
daratan Australia. Bukti adanya penyatuan antara wilayah bagian timur Indonesia dengan daratan Australia
yaitu,
1)
Adanya
persamaan jenis binatang antara binatang yang dapat di Papua dengan Australia.
2)
Adanya
alur sungai di dasar laut.
2.
Sumber Daya Laut
Contoh sumber
daya laut dan pemanfaatannya
a.
Mineral,
organisme, dan endapan laut
1.
Mineral
laut, yang berasal dari daratan yang dibawa oleh aliran sungai-sungai. Mineral
tersebut, antara lain:
1)
Garam,
tempat-tempat penjualan garam dapat dijumpai di Pulau Madura dan Rembang.
2)
Kapur,
berasal dari karang globigeriva dan sebagainya.
3)
Kalium
karbonat, berasal dari sebangsa lumut (pottash).
4)
Fosfat,
bersal dari tulang-tulang ikan dan kotoran burung pemakan ikan.
2.
Organisme
Laut
Pada umumnya organisme laut dapat dibagi menjadi dua
bagian:
a.
Bentos
Bentos ialah binatang-binatang laut yang hidupnya di
dasar laut.
Bentos dapat di golongkan menjadi dua, yaitu sebagai
berikut:
(1)
Bentos
sosial, yang hidupnya terikat pada suatu tempat, misalnya tiram, koral.
(2)
Bentos
vogil, yang bergerak di dasar laut, misalnya landak dan siput laut.
b.
Pelogos.
Pelogos ialah organisme yang hidupnya tak tergantung pada
dasar laut dan umunya menjadi penghuni lapisan air bagian atas.
Pelogos dapat dibedakan menjadi dua golongan, yaitu:
(1)
Nekton
ialah golongan organisme yang mempunyai alat badan sendiri untuk bergerak
sehingga dapat tinggal di daerah tertentu yang menyediakan banyak makanan atau
tempat-tempat yang keadaanya baik bagi mereka. Contoh: semua jenis ikan,
ubur-ubur. Dan sebagainya
(2)
Plankton
ialah golongan organisme yang tidak mempunyai alat-alat badan sendiri untuk
bergerak. Gerak mereka tergantung pada arus yang disebabkan oleh angin atau
perbedaan suhu. Contoh jenis-jenis binatang bersel satu, tumbuh-tumbuhan yang
bersel satu, dan binatang-binatang bersel banyak.
b.Pemanfaatan perairan laut
Pamanfaatan
air laut antara lain:
1)
Usaha
perikanan laut.
2)
Usaha
budidaya rumput laut.
3)
Usaha
pemanfaatan hutan bakau.
4)
Tambak
garam.
5)
Pariwisata
bahari.
6)
Pertambangan
minyak dan gas bumi.
7)
Prasarana
lalu lintas
3.
Gerak air laut.
Gerak air laut meliputi:
a.
Gelombang.
Pergerakan gelombang dipengaruhi oleh angin,gempa di
dasar laut, dan pengaruh letak matahari dari bulan.
1)
Angin
yang melintasi bentangan samudera akan bergesekan dengan permukaan air laut dan membentuk gelombang. Angin mengubah
energi kinetik, yaitu energi gerak dari molekul-molekul air sehingga terjadi
gelombang. Gelombang seperti gerakan yang memindahkan sejumlah air secara terus
menerus. Gelombang sebenarnya berupa gerakan menggulingkan air pada poros itu
juga sehingga gelombang tidak menyebabkan air berpindah. Saat gelombang
mendekati pantai akan pecah dengan karakteristik yang ditentukan oleh bentuk
dan lereng pantai.
2)
Di
dasar laut terdapat lempeng-lempeng benua yang terus bergerak. Hal ini
memungkinkan tumbukan maupun gesekan yang mengakibatkan terjadinya gelombang
dahsyat yang disebut tsunami.
b.
Gerak
air laut berupa pasang purnama dan pasang perbani.
pasang naik turunya air laut. Matahari dan bulan
masing-masing menarik Bumi sehingga air laut naik dan turun dalam pola harian
yang disebut pasang. Gaya tarik bulan lebih besar karena jarak dengan bumi yang
lebih dekat. Berbeda dengan matahari, walaupun lebih besar tetapi jarak dengan
bumi lebih jauh. Pasang menyebabkan air samudera agak menonjol di kedua sisi
bumi. Periode bulan mengelilingi bumi berlaku waktu 27 1/3 hari. Saat bulan
mengelilingi bumi tonjolan pasang bergeser mengikutinya. Karena bumi juga
berotasi menyebabkan terjadinya pasang dan surut dua kali sehari dengan
keterlambatan 50 menit setia hari. Beda antara ketinggian pasang naik dan
pasang surut disebut kisaran pasang. Selain terjadi pasang purnama dan pasang
perbani, air laut juga mengalami pasang surut harianyang terjadi dua kali
pasang dan dua kali surut setiap hari.
Ada juga pasang badai yang sangat tinggi yang disebabkan oleh badai tropis yang
terbentuk di atas samudera. Badai ini disebut taifun, siklon atau hurikan yang
menimbulkan angin kencang dan menghempaskan gelombang tinggi ke pantai.
c.
Arus
Laut
Air di alutan tidak pernah berhenti bergerak, karena
lautan memiliki suatu sistem peredaran yang kompleks yang terdiri atas
bermacam-macam area. Angin merupakan faktor penting penyebab terjadinya
arus-arus yang terjadi di laut dan cara terjadinya yaitu,
1)
Berdasarkan
Letaknya
Angin yang bergerak di atas permukaan
memnyebabkan terjadinya arus permukaan. Suhu permukaan di katulistiwa melampaui
suhu di kutub dengan perbedaan 24 derajat. Karena prbedaan suhu inilah terjadi
arus tengah dan arus dasar.
2)
Berdasarkan
Suhu.
Suhu di permukaan laut dipengaruhi oleh
intensitas penyiaran matahari. Berdasarkan suhu, arus laut dibedakan menjadi
arus panas dan arus dingin.
3)
Berdasarkan
Sebab Terjadinya.
Berdasarkan sebab terjadinya ada
beberapa jenis laut antara lain.
1.
Arus
laut terjadi karena tiupan angin secara teratur dan terus-menerus di permukaan bumi.
2.
Perbedaan
jadar garam dapat menimbulkan arus yang bersifat lokal.
3.
Pasang
purnama dan pasang perbani juga menyebabkan terjadinya arus laut.
I.
Sanlinitas,
Suhu, dan Kejenihan Air Laut.
a.
Sanlinitas atau
kadar garam di laut.
Sanilitas atau
kadar garam di laut yaitu banyaknya garam yang dinyataan dengan gram yang
terdapat dalam satu liter air laut. Garam di laut berasal dari hasilpelapukan
di daratantan. Hasil-hasil pelapukan ini mengandung bermacam-macam garam yang
oleh air sungai di larutkan, di hanyutkan serta di bawa ke laut.hamppir setiap
laut memiliki salinitas (kadar garam antara 33%-37%). Pada air laut dalam,
nilai salinitasnya antara 34,5% dan 35%. Rata-rata sanlinitas air laut ialah
35%.
Besar kecilnya kadar garam, di tentukan oleh beberapa
faktor yaitu sebagai berikut:
a.
Banyak
sedikitnya air yang berasal dari gletser
b.
Besar
kecilnya curah hujan di tempat tersebut.
c.
Besar
kacilnya penguapan di tempat tersebut.
d.
Banyak
sedikitnya sungai yang bermuara di tempat tersebut.
b. Suhu atau temperatur air laut.
Suhu
atau temperatur air laut di suatu tempat ditentuka oleh besar kecilnya
pemanasan matahari, letak lintang geografis tempat itu, dan keadaan angin. Suhu
permukaan laut di bumi ini berbeda-beda. Pada derah lintang pertengahan suhu
permmukaan air laut berkisar 5 derajat sampai 18 derajat, di laut-laut tropika
sampai 30 derajat, di laut-laut pinggir yang tertutup dapat mencapai suhu 33
derajat. Suhu air laut tidak bgitu tinggi pada waktu pemanasan dan tidak begitu
dingin sewaktu pendinginan.Karena itu pula, baik amplitudo suhu harian maupun
amplitudo tahunan air laut kecil. Hal tersebut disebabkan sebagian panas
matahari digunakan untuk penguapan air laut, panas matahari menembus air laut
sampai kedalaman 50 m. Air laut bergerak dan mengkilap sehingga berfungsi
sebagai cermin yang memantulkan sinar matahari.
c. Tekanan.
Makin kedalam
tekanan air laut makin besar. Untuk mengukur besarnya tekanan air laut harus
mengtahui berat jenis air laut tiap 1 m3=115 g. Tiap 1 m3
berat jenisnya 10.000kg. Jadi laut yang
kedalamanya 1.000meter, maka tekanan air lautnya 1000x115 kg+10000kg= 125.000
kg.
d. Kecerahan air laut.
·
Warna
air laut dipengaruhi olah:
1)
Zat
yang terlarut dalam air laut dan organisme.
2)
Adanya
pemantulan sinar matahari oleh air laut.
·
Beberapa
macam warna air laur dan penyebabnya.
1)
Warna
biru disebabkan oleh sinar matahari yang bergelombang pendek (sinar biru) di
pantulkan lebih banyak daripada sinar lainya.
2)
Warna
kuning disebabkan adanya lumpur kuning.
3)
Warna
hijau disebabkan karena adanya lumpur yang diendapkan dekat pantai yang
memantulkan warna hijau dan karena adanya plankton-plankton dalam jumlah besar.
4)
Warna
putih disebabkan karena permukaan selalu tertutup oleh es.
5)
Warna
ungu disebabkan karena adanya organisme kecil yang mengeluarkan sinar-sinar
fosfor.
6)
Warna
hitam disebabkan dasarnya terdapat lumpur hitam.
7)
Warna
merah disebabkan banyaknya binatang-binatang kecil berwana merah yang
terapung-apung.
J. Pesisir dan Pantai.
Pesisir
adalah pantai laut berpasir atau berkerikil. Sedangkan pantai adalah bagiandari
daratan yang berbatasan dengan laut dan dibawah pengaruh gelombang secara
langsung.
1. Jenis pantai
Klasifikasi pantai menurut letaknya.
a.
Pantai
netral yaitu pantai yang tidak berbatasan
langsung dengan pegunungan.
b.
Pantai
diskodan yaitu pantai yang tegak lurus terhadap pegunungan.
c.
Pantai
konkordan yaitu pantai yang sejajar dengan pegunungan.
2. Brdasarkan proses terjadinya.
a.
Pantai
Karang.
b.
Pantai
Delta.
c.
Pantai
Berdanau.
d.
Pantai
Liman.
e.
Pantai
Estuarium.
f.
Pantai
Woden.
g.
Pantai
Ford.
h.
Pantai
Ria
i.
Pantai
Skeren.
DAFTAR PUSTAKA
LKS Geografi Semester Genap
Wardiyatmoko,K. 2012. Geografi SMA/MA Jilid
1. Jakarta : Erlangga.
Moh. Pabundu Tika, Hermawanto, Amin dan Anik
Arofah. 2007. Pengetahuan Sosial Geografi. Jakarta : PT. Bumi
Aksara.
Sugiyanto. 2007. Khazanah Geografi 1.
Solo : PT. Wangsa Jatra Lestari.
LAMPIRAN
terimakasih infonya, jangan lupa kunjungi web kami http://bit.ly/2NbLl5k
BalasHapus